BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob Wilayah Pesisir Kepri

Ilustrasi banjir rob rendam pemukiman warga di Pamak Laut, Kabupaten Karimun, Kepri. (Foto: Antaranews)

AlurNews.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini banjir rob di wilayah pesisir Kepulauan Riau. Di antaranya wilayah pesisir Dabo Singkep, Karimun, Tanjungpinang, dan Bintan.

Forecaster BMKG Hang Nadim Batam, Rizky menuturkan peringatan yang sama sebelumnya telah dikeluarkan pihak BMKG sejak 6 Februari lalu. Dalam peringatan dini itu, BMKG memprakirakan banjir rob di wilayah pesisir Kepri akan mulai terjadi sejak tanggal 10-13 Februari.

“Ada fenomena fase bulan baru yang bersamaan dengan jarak terdekat bulan ke bumi. Peristiwa ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Wilayah Kepri yang harus di waspadai di Dabo Singkep, Karimun, Tanjungpinang, Bintan,” jelasnya, Senin (12/2/2024).

Baca Juga: BMKG Ingatkan Waspada Banjir Rob, Kota Batam Termasuk

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, diantaranya pesisir Sumatera Utara.

“Potensi banjir rob di wilayah pesisir ini berbeda waktu di tiap wilayah,” lanjutnya.

Dari monitor secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut,” ujarnya.

Sementara untuk Kota Batam, BMKG memprediksi terjadinya hujan selama tiga hari ke depan

“Selama 3 hari ke depan masih ada peluang hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang,” ujarnya.

Sementara untuk gelombang di wilayah perairan batam masih dalam kategori rendah 0.5 hingga 1.25 meter.

“Gelombang laut masih tergolong rendah tetapi transportasi laut harus tetap waspada jika terjadi perubahan cuaca dengan berkoordinasi dengan BMKG dan instansi terkait,” ujarnya. (Nando)