Jaga Suara Kader dan Paslon Gama, DPD PDIP Kepri Jaga 9 PPK

PDIP Kepri Jaga PPK
Apel siaga persiapan pengawasan PPK se-Kepri di Kantor DPC PDI-P, Kamis (22/2/2024). Foto: AlurNews.com/Nando

AlurNews.com – DPD PDI Perjuangan (PDIP) Kepri meminta seluruh kader dan simpatisan, untuk fokus menjaga suara kader serta suara Calon Presiden Ganjar-Mahfud yang saat ini tengah masuk proses penghitungan di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

“Kita bagi menjadi 9 kelompok, yang masing-masing kelompok akan fokus di seluruh PPK. Total ada 9 PPK yang harus dikawal. Perhatikan suara Capres, serta suara partai jangan sampai dicurangi,” tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Kepulauan Riau, Soerya Respationo dalam apel siaga di Kantor DPC PDI-P, Kamis (22/2/2024).

Pria yang kerap disapa dengan sebutan Romo ini, juga menegaskan hal ini perlu dilakukan guna menindaklanjuti adanya temuan kecurangan yang dilakukan oleh beberapa oknum caleg.

Baca Juga: Ada Dugaan Jual Beli Suara, DPD PDIP Kepri Beri Warning

Salah satunya adalah temuan permintaan jual beli suara, untuk tingkat DPR RI serta dugaan kecurangan untuk meningkatkan suara partai.

“Kenapa kita lakukan ini, karena kita sudah temukan bukti dugaan jual beli suara. Yang akan digunakan untuk kepentingan caleg pribadi, serta untuk menaikkan suara partai tertentu. Buktinya ada di saya, dan bukan sedikit tapi banyak. Sampai handphone saya ini tidak kuat untuk menampung datanya,” tegas Soerya.

Soerya menuturkan adanya tindakan-tindakan kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum partai tertentu ini. Dikarenakan sikap diam yang hingga saat ini masih ditunjukkan oleh PDI Perjuangan.

Sikap diam yang ditunjukkan oleh PDIP sendiri, diakuinya membuat beberapa pihak menunjukkan sikap meremehkan Partai berlambang Banteng bermoncong putih ini.

“Selama ini kita diam, hal ini membuat kita diinjak-injak oleh yang lain. Mulai hari ini saya akan hibahkan diri saya, untuk kita sama-sama turun ke lapangan dan mengawasi perolehan suara partai terutama suara paslon Gama,” tegasnya.

Selain itu, Soerya juga mengkritisi adanya kebijakan yang dilakukan oleh beberapa institusi demi memenangkan salah satu calon di masa Pemilu 2024.

Para pemimpin institusi itu, dengan tegas mengarahkan seluruh pegawai guna mencoblos paslon dan caleg tertentu.

“Kita memiliki buktinya, silahkan tantang saya dan akan saya buka semua ke publik. Hal ini dilakukan mulai dari sosialisasi, pencoblosan, hingga sekarang penghitungan suara,” paparnya. (Nando)