AlurNews.com – Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau mengandeng DPRD Provinsi Kepri dalam upaya optimalisasi potensi pertumbuhan ekonomi Kepri untuk tahun 2024.
Kepala BI Perwakilan Kepri, Suyono menjelaskan perkiraan potensi pertumbuhan ekonomi di Kepri pada tahun 2024 mencapai 5 hingga 5,8 persen.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin positif ini mengingat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 mencapai 5,2 persen dan merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera.
Baca Juga: Nilai Investasi Meningkat, Ekonomi Batam Bangkit
“Hal ini didorong oleh konsumsi, industri pengolahan, dan keberhasilan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Dengan tingkat inflasi terkendali diangka 2,7 persen,” lanjutnya.
Hal ini ditambah operasi pasar, kerja sama antar daerah, subsidi angkut, dan bantuan pemberian pupuk cabai yang dilakukan dalam program GNPIP sehingga inflasi berhasil dikendalikan.
“Jadi banyak ya kegiatan yang kita lakukan sehingga inflasi kita terkendali di bidang moneter,” paparnya.
Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin mengatakan selain pertumbuhan ekonomi, hal ini juga memiliki ketimpangan ekonomi untuk segera diselesaikan.
“Karena kita lihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Kepri cukup baik tetapi memang di masyarakat masih ada ketimpangan sedikit,” kata Wahyu.
Distribusi ekonomi yang belum merata tersebut menjadi tantangan, dan pihaknya berharap, seluruh stakeholder berupaya mengurangi angka kemiskinan di masyarakat.
“Kalau dari DPRD kami meminta kepada BI bahwa memang di masyarakat masih ada ketimpangan-ketimpangan yang seperti pertumbuhan ekonomi kalau secara menyeluruh itu baik tetapi memang garis kemiskinan itu masih berada di bawah standar,” katanya. (Nando)