AlurNews.com – Paska menjalani masa hukumannya dalam kericuhan Bela Rempang, Iswandi atau yang dikenal dengan sebutan Bang Long menemui Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Kamis (28/3/2024) lalu.
Berdasarkan data yang didapat, pertemuan antara Ansar dengan tokoh yang membela Rempang, atas penolakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini terjadi di Martabak HAR Nagoya usai Ansar menghadiri Nuzulul Qur’an di Masjid Jami Al Muhajirin Tiban.
Anggota DPRD Kepri dari Fraksi Golkar, Taba Iskandar membenarkan adanya pertemuan tersebut. Namun dengan tegas dirinya menolak bahwa pertemuan ini berhubungan dengan kepentingan politik apapun.
“Ini sebenarnya ide saya sebagai wakil rakyat, untuk mempertemukan gubernur dan perwakilan pejuang masyarakat Rempang kemarin. Tidak ada kepentingan politik di sini, dan saya tidak takut akan lawan politik saya yang menyebut hal ini ditunggangi,” tegasnya, Sabtu (30/3/2024).
Pernyataan ini dilontarkan oleh Taba, setelah melihat perjuangan 34 warga yang terlibat kericuhan Bela Rempang yang akhirnya berujung pada status terpidana.
Taba melihat dalam realisasi PSN Rempang Eco-City, pihak eksekutor dalam hal ini Badan Pengusahaan (BP) Batam dinilai hanya menilai telah melaksanakan tanggungjawab, setelah memberi ganti rugi bagi warga terdampak.
“Namun kedepannya bagaimana, itu yang tidak dipikirkan oleh mereka. Sebagai wakil rakyat, dan mereka adalah pemilih saya. Saya tidak ingin melihat mereka hanya jadi penonton di rumahnya sendiri dengan investasi asing yang mengucur untuk mengusir mereka dari kampungnya,” lanjutnya.
Terkait pertemuan Ansar Ahmad dan Bang Long, Taba menyebut pertemuan ini adalah awal dari rencana pemberdayaan masyarakat Rempang dan Galang dalam PSN yang berjalan di Batam saat ini.
Menurutnya, Pemerintah seharusnya melibatkan seluruh masyarakat dalam pengembangan infrastruktur PSN. Dimana pada Maret 2024, daftar PSN di Kepri bertambah dua proyek dengan kategori sektor kawasan industri.
“Akan ada pembangunan PLTS di Rempang dan Galang. Saya usulkan ke Pemprov agar masyarakat setempat benar-benar terlibat. Hal ini berguna bagi anak cucu mereka. Masa hanya ganti rugi uang dan terusir dari tempat tinggalnya sejak lahir saja,” kata Taba. (Nando)