Kapal Overload, Penumpang dan Agen Kapal SB Satria Express 99 di Karimun Ricuh 

Penumpang SB Satria Group protes karena kapal overload saat arus mudik Lebaran di Karimun. (Foto: tangkapan layar video)

AlurNews.com – Arus keberangkatan atau arus balik penumpang di sejumlah pelabuhan domestik maupun antar pulau di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) terus membludak.

Akibatnya tak sedikit penumpang harus saling berdesakkan hingga berujung ricuh. Hal itu pun terjadi di pelabuhan Sri Tanjung Gelam (STG) Karimun.

Didalam video amatir yang beredar luas di media sosial, tampak kru atau pihak agen kapal speedboat milik Satria Group mengarahkan agar penumpang terus menerus masuk ke kapal.

Padahal, kondisi didalam kapal sudah penuh bahkan tak sedikit penumpang rela berdiri. Hal ini lah yang membuat penumpang ricuh.

“Kesal juga lihat agen kapal yang bandel tidak mengikuti aturan pelayaran yang berlaku. Karena ini sangat membahayakan keselamatan pemumpang. Di sini juga peranan KSOP atau instansi terkait sangat penting, jangan tutup mata saja,” jelas salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Video yang beredar luas di medsos itupun menuai beragam komentar netizen, tak sedikit yang mengatakan bahwa kapal speedboat milik Satria Group ini sering mengangkut penumpang melebihi kapasitas atau overload. Terlebih saat-saat perayaan hari besar keagamaan.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Pos Pelabuhan Sri Tanjung Gelam KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun, Ahmad Zaliansyah turut membenarkan adanya kejadian kericuhan tersebut.

Kata Ahmad, kericuhan itu terjadi didalam kapal SB Satria Express 99 tujuan Selat Beliah pada hari Kamis tanggal 11 April 2024 silam.

“Kericuhan itu bermula saat agen kapal sedang mengatur penumpang, pihak agen sebenarnya hanya menyampaikan bahwa di belakangan masih ada yang kosong dan meminta setiap bangku diisi 3 orang dewasa. Pada intinya itu hanya miskomunikasi antara agen dan penumpang,” jelasnya kepada media ini, Senin (15/4/2024) pagi.

Dikatakan Ahmad, usai kejadian itu pihaknya juga telah memanggil agen kapal untuk meminta klarifikasi terkait insiden kericuhan didalam kapal tersebut.

“Agennya sudah kami panggil, dan kami juga minta mereka agar selalu mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Permasalahan itu juga sudah kami selesaikan,” ungkap dia. (Andre)