
AlurNews.com (Advertorial) – Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, inflasi year on year (yoy) Kepri sebesar 3,04 persen pada April 2024 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 106,00. Inflasi ini masih dalam kategori terkendali setelah Lebaran Idulfitri
Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus mengatakan inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam 3,25 persen (IHK 106,22), sementara terendah di Kabupaten Karimun 2,06 persen (IHK 105,43).
Ia menyebut inflasi yoy Kepri disebabkan oleh kenaikan harga pada delapan kelompok pengeluaran.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi di Kepri Lebihi Rata-Rata Nasional
“Kontributor terbesar dari kelompok makanan, minuman dan tembakau yang naik 5,53 persen,” ujarnya, Kamis (2/5/2024).
Sementara itu, inflasi month-to-month (mtm) Kepri pada April 2024 tercatat 0,06 persen dengan IHK naik dari 105,94 pada Maret menjadi 106,00. Inflasi mtm tertinggi terjadi di Kota Batam 0,09 persen. Sementara tingkat inflasi year-to-date (ytd) Kepri sebesar 0,81 persen.
Untuk nilai tukar sektor pertanian, BPS Kepri mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) turun 0,21 persen menjadi 105,21 pada April 2024 dibanding Maret. Begitu pula Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) yang turun 0,04 persen menjadi 105,14.
Di sektor pariwisata, kunjungan wisman ke Kepri pada Maret 2024 tercatat 135.491 kunjungan, turun 6,42 persen dari Februari namun naik 7,95 persen dibanding Maret 2023. Wisman terbanyak berkebangsaan Singapura 53,12 persen.
“Penurunan wisman ini berdampak pada tingkat hunian kamar hotel berbintang di Kepri yang rata-rata 54,85 persen pada Maret 2024, turun 7,66 poin dari Februari,” kata Darwis.
Untuk sektor transportasi, penumpang angkutan udara domestik turun 1,22 persen menjadi 151.298 orang pada Maret 2024. Sementara penumpang angkutan laut dalam negeri turun 3,59 persen menjadi 326.563 orang dan luar negeri turun 5,13 persen menjadi 230.963 orang. (red)