Warga Sembulang Hulu Bentangkan Spanduk Tolak Relokasi di Atas Laut

Warga Sembulang Hulu gelar aksi dengan membentang spanduk di laut tolak relokasi Rempang. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Warga Kampung Sembulang Hulu, Rempang kembali melakukan aksi penolakan relokasi untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City. Berbeda dengan aksi sebelumnya, kali ini para warga yang didominasi nelayan membentangkan spanduk bernada penolakan, di wilayah perairan lokasi para nelayan mencari ikan untuk kesehariannya.

“Kenapa kami memilih aksi di atas laut, ini sebagai cara kami menunjukkan bahwa laut ini adalah cara kami mencari penghasilan sehari-hari. Untuk itu jangan diganggu dengan kegiatan yang nanti dapat merusak laut kami,” tegas Miswandi salah satu nelayan, Selasa (20/5/2024).

Senada dengan pernyataan ini, Miswandi juga menegaskan bahwa pihaknya turut menolak rencana Perkumpulan Rempang Galang Bersatu (PRGB). Mengenai sejumlah konsep solusi untuk percepatan penyelesaian masalah masyarakat Rempang Galang yang terdampak dari pengembangan Rempang Eco-City.

Pihaknya menegaskan bahwa menolak diwakilkan oleh siapapun, dikarenakan warga hingga saat ini masih tetap sepakat tidak ingin meninggalkan kampung yang telah ditempati selama tujuh turunan ini.

“Kami juga menolak adanya beberapa orang yang mengaku memiliki konsep, dan seakan-akan mewakili kami warga kampung. Apapun yang terjadi, kami tetap sepakat menolak rekolasi,” tegasnya.

Mengenai rencana Perkumpulan Rempang Galang Bersatu (PRGB), warga menilai bahwa rencana itu masih merupakan sebuah konsep relokasi, yang pembangunannya akan dilakukan di kawasan Kampung Tanjung Banon.

Dimana untuk diketahui kawasan Tanjung Banon sendiri, disediakan oleh Pemerintah Pusat melalui Badan Pengusahaan (BP) Batam. Sebagai kawasan relokasi bagi warga Kampung Sembulang Hulu, Pasir Panjang, Pasir Merah, Blongkeng, dan Sembulang Tanjung.

“Mereka sebut akan bangun pemukiman konsep Melayu. Apabila memang mau seperti itu, realisasikanlah di kampung kami sekarang. Tanpa harus meminta kami pindah. Apapun ceritanya, kami tetap tidak mau relokasi,” ujarnya. (Nando)