Warga Perumahan BCA Karimun Keluhkan Kondisi Air Berkarat, Begini Respon Developer

Warga Perumahan Bukit Cincin Asri (BCA) Poros, Kabupaten Karimun mengeluhkan kondisi air berkarat atau menguning. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Sejumlah warga di Perumahan Bukit Cincin Asri (BCA) Poros, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau mengeluhkan kondisi air berkarat atau menguning di rumah mereka.

Bahkan, tak sedikit warga yang enggan menggunakan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari terpaksa beralih membangun sumur baru secara mandiri.

Salah seorang warga, Bella mengaku kondisi air berkarat itu telah dialami warga setempat selama berbulan-bulan. Padahal air itu tidak didapatkan secara gratis atau berbayar.

Ia melanjutkan, sebelumnya warga sudah beberapa kali menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak developer dalam hal ini PT Sinar Suman Pryanto (SSP) terkait kondisi air itu.

“Sudah beberapa kali juga disampaikan ke mereka (developer-red), tapi belum ada kejelasan hingga saat ini. Kalau seperti ini terus kami kesulitan untuk mememuhi kebutuhan air di rumah,” keluhnya.

Menanggapi keluhan tersebut, CEO PT Sinar Suman Pryanto (SSP), Suman Supryanto Wong ketika ditemui mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengeboran sumur atau titik mata air baru di kawasan yang lebih steril dalam waktu dekat ini.

Selain itu, dirinya juga telah meminta petugas atau penjaga bak air perumahan agar dapat menguras setiap pekan agar tidak berkarat saat didistribusikan ke rumah-rumah.

“Memang sebelumnya sudah ada rencana mau ngebor sumur baru, cuma belum bisa dilakukan karena faktor cuaca. Tapi yang pasti akan saya kerjakan pengeboran itu dalam waktu dekat ini,” ungkapnya kepada media ini, Senin (3/6/2024).

Kendati begitu, Suman mengakui bahwa air di kawasan perumahan tersebut mengadung kadar timah. Sehingga menyebabkan air dapat menguning.

Namun ia menepis jika air yang didistribusikan tidak layak pakai, lantaran pihaknya rutin melakukan pengujian labor untuk baku atau kualitas air.

“Karimun ini memang rata-rata air nya mengadung kadar timah, untuk itu kami menyarankan warga agar dapat menggunakan air tersebut sekali pakai dan tidak ditampung berhari-hari,” katanya. (Andre)