Banjir Rendam Kaveling Senjulung, Warga Minta Kehadiran Pemko Batam

Salah seorang warga Kaveling Senjulung, Telagapunggur, Batam membersihkan rumah usai direndam banjir, Sabtu (22/6/2024). (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Puluhan rumah di Kaveling Senjulung, Batam terendam banjir setinggi betis orang dewasa paska hujan yang mengguyur Kota Batam beberapa hari belakangan. Kondisi ini disebut warga kerap menghantui mereka sejak 6 bulan belakangan, terutama saat memasuki musim hujan.

Salah satu RT 01/ RW 09 Kaveling Senjulung, Rajarahma (34) menuturkan kondisi terparah dialami oleh puluhan warga, Jumat (21/6/2024) kemarin saat air yang tidak tertampung drainase masuk ke dalam rumah warga.

Air sendiri disebut naik sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, dan menyebabkan kerusakan pada beberapa alat elektronik miliknya.

“Penanak nasi, handphone, kipas angin, dan mesin cuci saya rusak terkena air yang masuk setinggi betis sejak jam 1 pagi kemarin. Ini saja masih belum beres bersih-bersih sisa banjir. Sudah hujan lagi sejak pagi,” paparnya, Sabtu (22/6/2024).

Dampak dari banjir ini beberapa perabot di rumahnya rusak, di antaranya kipas angin, penanak nasi, mesin cuci dan handphone.

Bahkan, hari ini kedua anaknya sampai tidak bisa ke sekolah dikarenakan banjir. Ia berharap pemerintah bisa segera membantu dan menangani banjir.

“Dalam setengah tahun ini kami dihantui banjir. Tadi malam dari jam 1 pagi sampai saat ini kami tak ada tidur. Kulkaspun terpaksa kami pindah ke tempat tinggi,” kata Rajarahma.

Pantauan di kediamannya, tampak seluruh bagian rumah miliknya masih kotor akibat sisa lumpur yang ikut terbawa air. Hingga seluruh peralatan makan milik keluarganya, yang ikut terendam air dan terpaksa harus dibersihkan ulang olehnya.

Salah satu warga lainnya, Alex Suada (49) yang mengalami hal serupa kini meminta Pemerintah Kota (Pemko) Batam menurunkan alat berat untuk melakukan normalisasi pada bagian drainase.

Akibat banjir ini, beberapa perabot di rumahnya juga mengalami kerusakan. Seperti lemari, laptop, meja dan lain sebagainya.

“Kami sudah demo ke kelurahan. Dianjurkan Pak lurah ke Polsek. Pak Lurahnya ngakunya di luar kota,” katanya.

Tak jauh dari lokasi tersebut, Pemilik Bengkel Jaya Motor Sunda, Ohan mengatakan bengkelnya sering mengalami banjir. Bahkan pernah sampai 1 meter.

“Barang-barang bengkel banyak yang rusak,” kata Ohan. (Nando)