AlurNews.com – Yayasan An Nubuwwah Batam melaksanakan rangkaian Ruqyah berlokasi di Jembatan I Barelang, sebagai bentuk rasa prihatin akan maraknya aksi bunuh diri di ikon pariwisata Batam ini.
Pengelola Yayasan, Muhammad Candra P Pusponegoro Al Jubron Fahirro menuturkan kegiatan juga dilandasi banyaknya pernyataan pasien gangguan mental yang ditangani oleh yayasan tersebut.
Chandra menyebut, beberapa pasien yang kini tengah perawatan, kerap menyebut ingin berkunjung ke Jembatan Barelang walau tinggal di lokasi yang sangat jauh dari area jembatan.
Untuk diketahui, sepanjang 2024 kasus pertama terjadi pada tanggal 4 Februari 2024, dimana seorang wanita berinisial CY diselamatkan warga dan nelayan sekitar setelah lompat ke perairan Jembatan I Barelang.
Kemudian tanggal 12 Mei 2024, seorang pria berinisial MM (20) nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Jembatan I Barelang. Jenazah korban ditemukan di perairan Belakangpadang dua hari kemudian.
Tanggal 15 Mei 2024 kasus bunuh diri terjadi di Jembatan IV Barelang, dimana jenasah korban berinisial DG (35), baru ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian satu hari kemudian.
Pada tanggal 4 Juni 2024, seorang ibu yang membawa anak sempat viral di media sosial. Dari keterangan yang dihimpun, ibu tersebut berniat melompat dari Jembatan I bersama anaknya. Beruntung hal ini dapat dicegah oleh warga dan petugas Ditpam yang melihat.
Pada tanggal 30 Juni 2024, seorang pria berinisial IF bunuh diri dari Jembatan I Barelang. Pada waktu bersamaan, pria berinisial D juga nekat melakukan hal serupa, namun D berhasil diselamatkan nelayan yang melintas.
Kasus terakhir terjadi 13 Juli 2024, pria berinisial JF (23) loncat dari jembatan V Barelang dan ditemukan meninggal dunia tak jauh dari lokasi kejadian, setelah tiga hari pencarian.
“Jembatan I – V Barelang adalah ikon pariwisata Batam. Kegiatan fokus di Jembatan I, karena merupakan jembatan utama. Kami gak mau ikon pariwisata bergeser dengan kesan angker,” jelasnya ditemui setelah rangkaian Ruqyah berakhir, Jumat (19/7/2024) pagi.
Menurutnya, potensi kesan angker akibat peristiwa ini dapat mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Hal ini tentu akan sangat berdampak bagi para pedagang UMKM di sekitar.
“Bunuh diri itu bukan hanya merepotkan bagi korban. Namun tindakan itu juga merepotkan bagi ahli waris, dan orang lain yang melakukan pencarian,” ujarnya. (Nando)