Bukan Karena Kotak Kosong, Tapi Melibatkan ASN ke Politik Praktis yang Rusak Demokrasi

Daeng Harianto, Tokoh Pemuda Bugis di Batam (foto istimewa)

AlurNews.com – Pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra menerima rekomendasi Partai Demokrat, yang telah ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dilansir dari akun YouTube Partai Demokrat, Sabtu (20/7/2024) sore. Pemberian rekomendasi dari Partai tampak dihadiri kedua pasangan, dan diserahkan langsung oleh AHY.

Rekomendasi ini menambah daftar partai politik, yang akan berkoalisi untuk memenangkan pasangan Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra pada Pilkada November mendatang.

Hingga saat ini tercatat 8 partai politik telah mengumumkan rekomendasi, dalam mengusung pasangan Amsakar – Li Claudia.

Melihat hal ini, salah satu tokoh pemuda Bugis di Batam meminta agar Partai PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura, dan PKN tidak takut melawan kotak kosong, dalam Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam November mendatang.

Untuk diketahui, keempat partai yang dimaksud merupakan sisa partai politik yang belum menunjukkan rekomendasi terhadap dua bakal pasangan calon.

Hingga saat ini pasangan Amsakar Achmad – Li Claudia Chandra diketahui telah mengantongi rekomendasi dari 8 partai politik, diantaranya Gerindra, Golkar, PKB, PPP, NasDem, PSI, PAN, dan Demokrat. Sementara satu pasangan bakal calon lain Marlin Agustina Rudi – Jefridin Hamid, hingga saat ini belum mendapatkan rekomendasi partai.

“Sebagai warga Batam yang memiliki hak suara kota patut mengingatkan. Keempat partai tersisa harus lebih cermat, lebih melihat rekam jejak dari paslon. Jangan takut kalau tercipta kotak kosong,” tegas Daeng Harianto, salah satu tokoh pemuda Bugis di Batam saat ditemui di kawasan Batam Center, Sabtu (20/7/2024).

Menurut dia, melawan kotak kosong dalam pelaksanaan Pilkada tidak akan mencederai nilai demokrasi. Hal ini menunjukkan bahwa sistem politik terutama di Batam, telah menunjukkan kedewasaan.

”Bukan karena kotak kosong yang merusak demokrasi, tapi melibatkan ASN ke ranah politik praktis demi kepentingan pribadi yang merusak pesta demokrasi,” katanya.

Partai yang telah memberi dukungan, dinilai melihat sosok yang berpotensi kecil mencederai demokrasi.

“Misalnya, lurah atau camat dibawa-bawa ke kepentingan politiknya. Ini yang buat rusak demokrasi. ASN jangan ikut-ikut berpolitik,” sesalnya.

Penggunaan kekuasaan berlebihan, tentunya diduga akan berdampak terhadap bentuk pelayanan ke masyarakat.

Pilihan 8 partai dalam menyongsong Pilkada Batam, dinilai sudah mewakili apa yang diinginkan oleh masyarakat Batam.

“Kami sebagai warga Batam tidak ingin demokrasi rusak akibat ulah pemimpin yang haus akan kekuasaan. Kita tidak mau melihat lurah atau camat jadi korban, jadi ASN musiman. Akibat terlibat politik praktis,” tegasnya.

Selain itu, dalam menciptakan suasana pesta demokrasi yang meriah. Para pemuda Bugis di Batam juga mengharapkan sikap saling menghargai, dari masing-masing pendukung pasangan calon.

Sikap ini dirasa perlu guna tidak mencederai keamanan Batam, akibat perbedaan pilihan politik.

“Sama-sama menjaga Batam agar tidak terciderai akibat adanya ambisi berkuasa. Berikan contoh politik yang santun kepada warga Batam, khususnya kaum milenial,” harapnya. (Red)