BIN Prediksi Tingkat Kerawanan Pilkada 2024 se-Kepri Berada di Kota Batam

Sosialisasi Pendidikan Pemilih kepada puluhan pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se-Kota Batam pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam tahun 2024 di Hotel AsiaLink Pelita, Selasa (23/7/2024). (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi dari 7 kabupaten/kota, tingkat kerawanan Pilkada 2024 tertinggi berada di Kota Batam. Suhu politik kian memanas karena kekuasaan telah berlangsung lama.

Kasubkoordinator Opsin Binda Kepri, Suko Suharnata mengatakan, faktor yang menyebabkan isu politik terus memanas di Batam dibanding kabupaten/kota lain di Kepri tidak hanya karena letak strategis, tetapi juga jumlah penduduk Batam yang lebih banyak dibanding daerah lain.

“Tingkat kerawanan Pilkada 27 November berada di Kota Batam. Dari 7 kota dan kabupaten, Batam ibarat anak gadis karena jumlah penduduk yang lebih banyak,” ujarnya, Selasa (23/7/2024).

Hal itu disampaikannya saat hadir sebagai narasumber kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih kepada puluhan pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se-Kota Batam pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam tahun 2024 di Hotel AsiaLink Pelita.

Suko melanjutkan, tolak ukur lainnya adalah situasi politik di Batam yang semakin memanas dibanding daerah lain pada pengalaman Pemilu dan Pilkada periode sebelumnya, serta Pemilu yang baru selesai April 2024 lalu, salah satunya terkait dengan money politic.

“Antara pemilu dan pilkada, dalam penilaian kami suhu panas itu terjadi saat Pilkada nanti. Dengan 12 kali sosialisasi yang telah dilakukan KPU menyambut Pilkada 27 November nanti, kami menilai upaya penyelenggara dari KPU sudah sangat luar biasa,” tuturnya.

Ancaman sudut pandang Pilkada Kepri 2024 dari sudut pandang Intelijen, persaingan antar bakal calon, potensi politik identitas, perebutan dukungan suara di Batam, penyalahgunaan kewenangan, kerawanan netralitas Pemilu oleh TNI-Polri dn ASN.

“Permasalahan saat Pemilu April 2024 terjadi di Batam dan kota lain, seperti pemaksaan pencoblosan dan konflik pleno. Dengan terjadinya peristiwa ini, kami dapat mengantisipasinya saat Pilkada. Ancaman Pilkada di Kepri dari sudut pandang intelijen mencerminkan potensi yang terjadi saat pemilu dapat terjadi lagi saat Pilkada nanti. Untuk itu, pengalaman saat Pemilu dapat kami jadikan antisipasi bersama. Karena permasalahan besar sering datang dari masalah yang kecil. Harapan kami untuk Pilkada adalah menyesuaikan dengan peran masing-masing,” ungkapnya.

Sosialisasi Pendidikan Pemilih kepada Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam Tahun 2024 dibuka oleh Komisioner KPU Batam, Rosdiana.

“Sosialisasi yang digelar hari ini merupakan sosialisasi yang ke-12 sejak Mei 2024 lalu. Tujuan tidak lain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada November 2024 nanti,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat bukan hanya tugas penyelenggara, KPU, dan Bawaslu, namun tugas semua pihak.

“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat atas partisipasi yang luar biasa saat Pemilu April kemarin. Saat ini, petugas pantarlih sudah mendata, besok (Rabu hari ini_red) terakhir untuk itu ada kenalan, teman, atau saudara yang belum terdaftar untuk segera dilaporkan,” katanya.

Komisioner lainnya, Adri Wislawawan dan Bosar Hasibuan, memaparkan kepada pengurus FKDM Kota Batam dan se-Kecamatan di Kota Batam tentang aturan dan tata cara Pilkada 27 November 2024 nanti. Selanjutnya, kegiatan ditutup langsung oleh Ketua KPU Batam, Mawardi. (ib)