AlurNews.com, Batam – Memperingati hari jadi ke-14, Cancer Information & Support Center (CISC) kota Batam mengajak para penderita agar lebih terbuka mengenai kondisinya. Hal ini menjadi topik utama dalam seminar yang berlangsung selama dua hari, di atrium Megamall, Batam Center.
Mengangkat tema “Aku Ingin Hidup, Kanker Bukan Penghalang”. CISC Batam turut menggandeng berbagai Rumah Sakit, baik dari Indonesia maupun luar negeri.
“Kami juga menggandeng BPJS dalam kegiatan kemarin. Selain memberi materi mengenai sejauh apa cover dari BPJS, ada stand khusus bagi pengunjung yang ingin berkonsultasi. Mengenai deteksi dini, atau proses perawatan di berbagai Rumah Sakit yang kami gandeng,” jelas Wakil Ketua CISC Batam, Tutiwati, Minggu (28/7/2024).
Bekerja sebagai lembaga non profit, CISC melihat para penderita kanker masih merasa malu dengan kondisinya. Selain itu, para penderita kanker juga kerap beranggapan bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan.
“Dimana anggapan ini tidak benar. CISC sendiri beranggotakan para survivor kanker. Seperti saya juga merupakan salah satu survivor. Dalam seminar yang berlangsung dua hari ini, target kami adalah membangun mental masyarakat agar aware terhadap kondisinya. Terutama kaum ibu dan wanita yang memang rentan terhadap penyakit ini,” sebutnya.
Bersamaan dengan kegiatan ini, CISC Batam turut menyampaikan harapan kepada Pemerintah Kota Batam, agar dapat memberi perhatian lebih terhadap penanganan terhadap penderita kanker.
Pihaknya menyebut, saat ini masalah antrian pada penanganan penderita kanker, masih menjadi kendala yang harus segera diatasi.
“Terkadang untuk mendapat pengobatan, penderita menunggu hingga satu bulan lebih. Itu mengapa banyak warga kita, lebih memilih untuk berobat ke luar negeri atau Jakarta,” paparnya.
Sri selaku salah satu pengurus Yayasan CICS Indonesia, juga menyampaikan harapan yang sama kepada Pemerintah Indonesia. Walau pihaknya menyebut Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, telah memberi perhatian dengan tambahan alat pendeteksi kanker ke beberapa Rumah Sakit daerah.
“Sebagai lembaga non profit, kami membantu pemerintah dengan pengumpulan data penderita. Alhamdulillah saat ini pemerintah melalui kementerian mulai peduli terhadap rumah sakit daerah,” terangnya.