Ansar Paparkan Komitmennya Dukung UMKM Lewat Pinjaman Modal Tanpa Bunga

pinjaman modal tanpa bunga
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyerahkan pinjaman modal tanpa bunga kepada UMKM di Bintan, Jumat (26/7/2024). Foto: Diskominfo Kepri

AlurNews.com (Advertorial) – Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyebut Pemerintah Provinsi Kepri terus menunjukkan komitmen mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya melalui program pinjaman modal tanpa bunga.

Program yang bekerjasama dengan Bank Riau Kepri Syariah ini bertujuan untuk memberikan bantuan finansial kepada UMKM di seluruh wilayah Kepri tanpa beban bunga, yang sering menjadi kendala utama bagi pelaku usaha kecil dalam mengembangkan usahanya.

Ansar mengatakan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian daerah. Karena itu pihaknya berkomitmen untuk mendukung penuh.

“Agar dapat berkembang tanpa beban bunga pinjaman,” ujarnya, Rabu (31/7/2024).

Berdasarkan laporan realisasi subsidi margin per 20 Juli 2024, tercatat bahwa program ini telah memberikan manfaat kepada 1.398 UMKM. Dari total pagu anggaran sebesar Rp1.000.000.000 pada tahun 2024, telah terealisasi sebesar Rp944.301.180.

Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembayaran subsidi bunga pinjaman, yang membantu UMKM dalam berbagai sektor usaha untuk tetap bertahan dan berkembang.

“Program ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan finansial, tetapi juga mencerminkan kepedulian dan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” kata Ansar.

Program pinjaman modal tanpa bunga ini merupakan salah satu program unggulan Pemprov Kepri yang telah berjalan sejak tahun 2021. Pada tahun 2024, program ini telah mencakup 290 UMKM baru, yang menunjukkan antusiasme dan kebutuhan yang tinggi akan dukungan finansial tanpa bunga.

Pemprov Kepri juga terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan sosialisasi program ini agar lebih banyak UMKM yang bisa merasakan manfaatnya. Terlebih plafon pinjaman modal ini telah ditambah dari sebelumnya maksimal Rp20 juta menjadi Rp40 juta.

“Kami akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program ini agar dapat berjalan dengan optimal dan tepat sasaran,” ujarnya. (red)