AlurNews.com – Kabupaten Natuna sebagai salah satu daerah terluar di Provinsi Kepulauan Riau, dikenal memiliki karakteristik unik dengan mayoritas wilayahnya didominasi oleh lautan.
Kondisi geografis ini menjadikan transportasi laut sebagai sarana utama dalam menunjang kehidupan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di luar Pulau Bunguran Besar.
Namun, karakteristik ini juga menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dalam penyelenggaraan pendidikan. Banyak sekolah di Natuna yang terletak di pulau-pulau terpencil, sehingga aksesibilitas menjadi isu krusial.
Para siswa dan tenaga pendidik harus bergantung pada transportasi laut untuk mencapai sekolah, yang seringkali menjadi hambatan besar bagi mereka.
Menanggapi persoalan ini, Jarmin Sidik, bakal calon Wakil Bupati Natuna yang akan maju bersama Cen Sui Lan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Natuna pada November mendatang, menegaskan bahwa pendidikan bagi anak-anak Natuna harus menjadi prioritas.
Ia menilai, meskipun Natuna berada di garis terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), hak atas pendidikan bagi anak daerah tidak boleh diabaikan.
“Ini akan menjadi salah satu perhatian utama dalam pemerintahan kami ke depannya jika terpilih dalam Pilkada Natuna. Apapun ceritanya, anak-anak kita harus sekolah,” ujar Jarmin, Kamis (22/8/2024).
Jarmin, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Natuna, mengatakan bahwa salah satu solusi akan dihadirkan adalah program subsidi transportasi gratis bagi pelajar yang sekolahnya terpisah pulau.
Menurutnya, program ini tidak hanya akan meringankan beban orang tua murid, tetapi juga menjadi jembatan untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa di daerah perbatasan.
“Nah, inilah salah satu persoalan yang kita hadapi sebagai daerah kepulauan. Makanya nanti kami akan menggelontorkan anggaran untuk subsidi transportasi melalui Dinas Pendidikan,” tegas Jarmin.
“Kalau tidak diadakan subsidi, dikhawatirkan banyak anak-anak kita yang akan putus sekolah karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya transportasi,” tambahnya.
Selain program subsidi transportasi, Jarmin juga berencana untuk fokus pada penyediaan fasilitas pendukung pendidikan, seperti perumahan guru di pulau-pulau terpencil.
Dengan adanya perumahan ini, diharapkan para tenaga pendidik dapat tinggal lebih dekat dengan lokasi sekolah, sehingga akses pendidikan bagi anak-anak di pulau-pulau kecil dapat lebih terjamin.
Jarmin Sidik dan Cen Sui Lan berkomitmen untuk tidak hanya mempertahankan akses pendidikan, tetapi juga untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan bagi seluruh masyarakat Natuna.
Dengan upaya ini, mereka berharap setiap anak Natuna dapat memperoleh kesempatan yang sama dengan anak-anak di daerah lainnya, terlepas dari adanya tantangan geografis.
“Nanti akan kita petakan semua, di daerah mana saja yang memerlukan adanya subsidi transportasi. Program ini pasti bisa diwujudkan karena anggaran pendidikan cukup besar,” bebernya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ada beberapa daerah di Natuna yang masih memerlukan bantuan transportasi untuk anak sekolah di antaranya adalah Kecamatan Serasan, Pulau Tiga, Pulau Tiga Barat (Pultibar), dan Subi. (Fadli)