Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Pasok Kebutuhan LSFO Batam

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melakukan penjualan perdana Low Sulphur Fuel Oil (LSFO) di Integrated Terminal Batam. (Foto: Pertamina Patra Niaga)

AlurNews.com – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melakukan penjualan perdana Low Sulphur Fuel Oil (LSFO) di Integrated Terminal Batam, Kepulauan Riau. Penjualan perdana ini dilakukan dengan volume sebesar 400 metrik ton.

Konsumen perdana dari Low Sulphur Marine Fuel Oil di Integrated Terminal Batam adalah PT Pelita Global Logistik untuk kapal MV Dewi Saraswati melalui Agen BBM Industri PT Royal Sentra Energi.

Penjualan dilakukan dengan penyaluran dari jetty (dermaga) Integrated Terminal Batam ke kapal supply MT Namsey Maru yang selanjutnya dilakukan proses ship-to-ship ke MV Dewi Saraswati.

Region Manager Corporate Sales Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Anggoro Wibowo mengungkapkan bahwa produk LSFO merupakan salah satu produk PT Pertamina Patra Niaga yang berjenis Fuel Oil yang digunakan sebagai bahan bakar kapal.

“Produk ini memiliki keunggulan dengan nilai sulfurnya yang rendah, yaitu di bawah 500 ppm. Dengan nilai sulfur yang rendah, menjadikan produk ini sebagai produk yang lebih ramah lingkungan karena akan menghasilkan pembakaran yang maksimal dan rendah karbon pada emisi gas buang” terang Anggoro, Selasa (27/8/2024).

LSFO merupakan bahan bakar kapal yang memiliki kekentalan atau viskositas hingga maksimal 180 cSt pada temperatur 50 derajat celcius. Bahan bakar ini digunakan pada industri perkapalan yang menggunakan mesin diesel putaran rendah dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum 0.5%.

Hal ini sesuai dengan regulasi Marine Pollution Prevention, serta peraturan dirjen perhubungan laut kementerian perhubungan. Penggunaan LFSO sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi sulfur dioksida yang merugikan lingkungan.

Produk ini disediakan untuk memenuhi permintaan pasar bunker kapal dengan rute Ocean Going yang berada di wilayah perairan Kepulauan Riau, maupun berkegiatan di Pulau Batam.

“LSFO bukan hanya sekadar bahan bakar, tetapi juga solusi bagi tantangan lingkungan global. Dengan karakteristiknya yang ramah lingkungan dan dukungan industri yang kuat, penggunaan LSFO menjadi langkah yang tepat dalam menjaga kualitas udara dan melindungi ekosistem laut,” ujarnya. (Nando)