AlurNews.com – Direktur Researse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kepri Kombes Pol Doni Alexander memberikan perhatian terhadap kasus perampokan yang terjadi di gerai Alfamart Sagulung, Kota Batam, Senin (2/9/2024) lalu.
Atensi tersebut diberikan agar polisi cepat menangkap pelaku perampokan yang telah melukai korban, karyawati gerai Alfamart.
Pihaknya bahkan menggelar sayembara bagi masyarakat yang dapat membantu polisi untuk memberikan informasi tentang identitas dan keberadaan pelaku.
“Saya sayembarakan kepada semua masyarakat yang dapat memberikan informasi kepada kepolisian tentang pelaku. Sebagai reward, akan saya wakafkan gaji saya satu bulan,” kata Kombes Pol Alexander saat ungkap kasus di Mapolda Kepri, Rabu (4/9/2024).
Doni mengaku sedih melihat kejadian perampokan itu. Apalagi korbannya seorang perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.
“Kami sedih melihat kejadian itu, apalagi korbannya seorang perempuan. Saat ini kondisi korban masih mendapatkan perawatan,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan gerai Alfamart Saguba itu disatroni maling, Senin (2/9/2024) malam sekira pukul 22:50 WIB, gerai Alfamart itu terletak di Jalan Lintas Sei Lekop, kawasan Saguba, Kecamatan Sagulung, Kota Batam.
Dalam insiden itu, seorang karyawati bernama Krisma Susanti (26) menjadi korban kekerasan perampokan sadis. Ia kini menjalani perawatan untuk pemulihan. Krisma mengalami luka-luka di bagian telapak tangan akibat serangan pelaku. Sedangkan kerugian Alfamart dalam insiden perampokan mencapai Rp37 juta.
Kepala toko Alfamart Saguba, Adel saat ditemui di gerai Alfamart mengungkap insiden aksi dua perampok sadis itu berawal saat itu kondisi toko persiapan mau tutup.
Dua orang pelaku yang tidak dikenal tiba-tiba masuk ke dalam toko dengan membawa senjata tajam dan mengancam karyawan yang sedang bertugas, menghitung uang namun tiba-tiba perampok masuk dan langsung menghampiri kedua karyawan.
Perampok langsung menodongkan senjata tajam kepada kedua karyawan. Satu karyawan mencoba melawan namun akhirnya terluka akibat serangan pelaku.
“Sebelum masuk ke ruang, pelaku mantau dulu. Bahkan sempat ambil lakban di rak sebelum akhirnya masuk ke ruang brankas. Karena ruang brankas itu kecil jadi karyawan itu tidak bisa apa-apa,” ujar Adel.
Ia menjelaskan, saat kejadian karyawati itu sempat bernegosiasi kepada pelaku agar tidak mengambil uang. Karyawati juga sempat menawarkan agar memberikan uang sebesar Rp200 ribu.
“Karyawan Krisma Susanti, itu sempat bilang ini bukan uang saya. Kalau mau ambil aja Rp200 uang saya. Sementara pelaku tidak mau dan langsung menodongkan pisau dan ditusuk. Semua uang dibrankas diambil totalnya ada Rp37 juta,” ungkap Adel.
Para pelaku kemudian mengambil uang tunai dari kasir serta beberapa barang dagangan berharga. Namun sebelum melarikan diri membawa uang, perampok terlebih dahulu mengikat korban menggunakan lakban yang ia ambil sebelumnya.
“Jadi lakban dulu semua tangan, kaki, mulut baru lari pelakunya,” tuturnya. (roma)