Bayar Parkir Pakai QRIS Kurang Diminati, Lik Khai: Dishub Fokus Benahi Jukir Liar dan Maksimalkan Parkir Berlangganan

Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Lik Khai. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Pelaksanaan pembayaran retribusi parkir tepi jalan metode QRIS kurang diminati di Kota Batam, Provinsi Kepri. Pasalnya sudah seminggu berjalan, masih sedikit warga yang membayar menggunakan QRIS.

“Sudah seminggu berjalan baru satu orang yang bayar QRIS,” ujar jukir di kawasan Greendland, Kota Batam, Kepri, Simanjuntak.

Sama halnya di Kawasan Simpang Gelael, Kota Batam, Provinsi Kepri, Pasaribu mengatakan, selama seminggu baru 10 orang yang membayar retribusi parkir menggunakan QRIS.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Lik Khai mengatakan sistem parkir di Kota Batam masih amburadul. Pasalnya masih banyak jukir liar yang belum diatasi.

“Seharusnya ini dulu dibenari. Dishub harus transparan mana saja titik parkir resmi,” tutur politisi NasDem ini.

Lik Khai menilai pembayaran metode QRIS ini kurang maksimal diterapkan di Kota Batam. Pasalnya masih banyak juga orang yang tidak menggunakan mobile banking ataupun e-Money.

“Jadi gimana kalau orang yang sudah lansia gak paham mereka pakai QRIS. Lagian tarifnya hanya Rp2 ribu atau Rp4 ribu. Terlalu kecil untuk bayar pakai QRIS,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, Dishub juga harus memaksimalkan parkir berlangganan. Ia meminta agar Dishub bisa mencetak dan menjual stiker parkir berlangganan lebih banyak.

“Inilah salah satu mencegah kebocoran parkir,” katanya. (rul)