Warga Rempang Korban Pemukulan Diduga Petugas PT MEG Lapor Polisi

Warga dari beberapa kampung tua, Kelurahan Sembulang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau mendatangi Kantor Polsek Galang, Kamis (19/9/2024) siang. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Warga dari beberapa kampung tua, Kelurahan Sembulang, Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau mendatangi Kantor Polsek Galang, Kamis (19/9/2024) siang. Kedatangan warga guna mendampingi korban pemukulan yang dilakukan Orang Tidak Dikenal (OTK), Rabu (18/9/2024) kemarin.

Sebelumnya, peristiwa pemukulan dan intimidasi OTK terhadap sejumlah warga, diketahui dari sebuah video pendek yang kini tersebar di media sosial. Peristiwa ini terjadi di kawasan Kampung Sungai Buluh, tepatnya di area jalan masuk kawasan Goba.

Dari informasi yang dihimpun, para pria yang dimaksud diketahui merupakan pekerja PT Makmur Elok Graha (MEG). Rombongan OTK ini, kemudian diketahui datang bersama beberapa personil TNI-Polri.

“Nenek masih di dalam, laporan sudah selesai dibuat. Sekarang lagi beri keterangan sepertinya,” jelas Bani, salah satu warga ditemui di Polsek Galang, Kamis (19/9/2024) siang.

Adapun ketiga korban dari pihak warga dalam konflik kemarin diantaranya Bakir (51), yang menderita sobek di kepala karena dipukul dengan helm. Kemudian Siti Hawa (70), yang mengalami bengkak pada bagian tangan akibat pemukulan yang dilakukan salah satu pria. Selanjutnya, Samsudar (55), yang lebam di wajah karena ditonjok.

“Visum sudah dilakukan kemarin, hari ini korban dan kami dari warga turut mendampingi sebagai bentuk solidaritas,” ujarnya.

Terpisah, informasi mengenai petugas PT MEG juga dibenarkan Kepala Direktorat Humas, Protokol, dan Promosi BP Batam, Ariastuty Sirait melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, Rabu (18/9/2024) malam.

Tuti menerangkan, keberadaan tim relawan dan petugas PT MEG bertujuan melakukan penanaman kembali pada kawasan gundul hutan di kawasan Goba, Kampung Sembulang.

“Tim relawan MEG yang sedang melakukan penanaman kembali di kawasan hutan gundul akibat usaha ilegal tiba-tiba didatangi oleh oknum yang mengatasnakaman warga tempatan,” terangnya.

Atas peristiwa ini, petugas PT MEG dan relawan turut menjadi korban. Pihaknya juga mengaku telah membuat laporan ke Polsek Galang. Ketiga korban diketahui bernama Franklin, Afrizal, dan Hardin.

“Pemukulan dilakukan oleh masyarakat Dapur 6, dan yang dipukul adalah anak buah dari PT MEG karena dianggap menggarap lahan yang ditinggalkan masyarakat. Laporan polisi sudah ada di Polsek Galang,” ujarnya. (Nando)