Tahun 2024 Angka Stunting Natuna Turun Signifikan

Pemkab Natuna tekan stunting lewat program Intervensi Stunting Tahun 2024. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Natuna serius untuk mengurangi jumlah stunting selama beberapa tahun belakangan ini.

Pihaknya terus melakukan berbagai gerakan yang dikemas dalam program “Intervensi Stunting Tahun 2024 di Kabupaten Natuna”.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Natuna, Ikhwan Sholihin menjelaskan, melalui program ini, Pemkab Natuna bekerja dalam dua bagian yakni Bagian Sensitif dan Bagian Spesifik.

Di Bagian Sensitif semua unsur pemerintahan yang ada di Kabupaten Natuna turut terlibat menangani stunting.

Unsur yang terlibat di bidang ini bekerja mulai dari tahap perencanaan, koordinasi, sosialisasi, sanitasi, hingga infrastruktur.

Selain itu, bidang ini juga gencar melakukan dialog dengan masyarakat, promosi melalui berita, iklan dan lain sebagainya.

“Sedangkan pada Bidang Spesifik khusus ditangani oleh satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna,” ujar Ikhwan Sholijin di tempat kerjanya, Rabu (25/9/2024).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah menjelaskan, di Bidang Spesifik Program Intervensi Stunting ini pihaknya melakukan berbagai kegiatan.

Di antaranya memberikan gizi dan makanan tambahan kepada anak-anak yang dianggap stunting dan pengukuran haemoglobin kepada anak remaja putri karena banyak diantara mereka yang teridentifikasi anemia akibat kurang makan saat mereka rutin menstruasi.

“Tapi anak-anak remaja puteri kita ini banyak juga yang tidak rajin mengkonsumsi obat yang kita berikan. Begitu kita cek obatnya masih tersimpan di rumah. Ini kami harap orang tua juga proaktif mengawasi anaknya,” kata Hikmat, Rabu (25/9/2024).

Selain tindakan di atas, Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna juga melakukan konseling pra nikah kepada para calon pengantin.

“Kegiatan ini kita lakukan bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Natuna. Oleh sebab itu tindakan ini sering kita lakukan di setiap KAU yang ada,” sambung Hikmat.

Di samping itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna juga melakukan tindakan pengukuran lengan lingkar atas calon ibu.

Tindakan ini dianggap penting untuk mengetahui ideal umur ibu hamil karena usia ideal bagi perempuan hamil yaitu pada pada usia 21 tahun ke atas.

“Kalau umurnya masih di bawah 20 tahun kita sarankan untuk menunda kehamilan karena umur segitu reproduksinya belum siap,” papar Hikmat.

Kemudian tindakan lainya berupa program K-6 (Kunjungan Enam bulan). Selama peride ini, ibu hamil diberikan layanan USG gratis sebanyak dua kali serta diberikan tablet tambah darah berupa ferosulfat.

Selain itu, Hikmat juga mengaku pihaknya memberikan anjuran kepada ibu hamil agar melahirkan di Fasilitas Kesehatan (Faskes) milik pemerintah yang ada. Setelah itu ibu-ibu yang memiliki anak Balita dianjurkan setiap bulan ke Posyandu melakukan pengukuran berat badan.

“Dari semua tindakan yang kami lakukan ini kalau terdapat problem anak, kami langsung arahkan yang bersangkutan ke dokter gizi yang sudah tersedia,” ungkapnya.

Adapun tingkat keberhasilan Pemkab Natuna dalam upaya ini menunjukkan hasil yang sangat signifikan.

Berdasarkan data penurunan angka stunting milik Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna bahwa angka stunting per tanggal 1 Juli 2024 ini mengalami penurunan sekitar 6 persen.

Sebelumnya persentase stunting di Kabupaten Natuna sebesar 16 persen. Dan saat ini turun menjadi 10,85 persen atau setara dengan angka 532 anak stunting dari total anak yang ditimbang sebanyak 4940 Balita.

“Kita melakukan penimbangan setiap bulan dan selalu ada penurunan angka stunting. Kemudian Alhamdulillah tahun ini turunya cukup signifikan,” ungkap Hikmat.

Mengenai kendala yang dialami pada upaya penurunan angka stunting ini berupa keengganan sebagian ibu-ibu membawa anaknya ke Posyandu untuk melakukan pengecekan pertumbuhan anak, berat badan anak dan gizi.

“Ini cuma jadi kendalanya karena mereka ada juga yang malu anaknya dibilang stunting. Tapi itu alhamdulillah secara pelan-pelan dapat kita atasi dengan memberikan pengertian kepada ibu-ibu. Mudah-mudahan kita bisa menekan angka stunting ini sampai titik minimal,” harapnya. (Fadli)