Nuryanto Sambangi Korban Banjir Tembesi Tower

Calon Wali Kota Batam Nuryanto kampanye perdana di Kampung Tembesi Tower, Sagulung, Batam, Rabu (29/9/2024) malam. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Mantan Ketua DPRD Batam, Nuryanto mengaku prihatin abainya sikap pemerintah terhadap warga Kampung Tembesi Tower, Sagulung, Batam terkait permasalahan banjir yang belum mendapat solusi.

Sejak awal tahun 2024, kondisi hujan kerap menjadi momok mengkhawatirkan bagi ratusan kepala keluarga (KK) di Kampung Tembesi Tower. Hingga September, warga telah terdampak banjir hingga 31 kali di saat Batam dilanda hujan dengan intensitas tinggi.

Kondisi banjir kembali dialami warga, Rabu (25/9/2024) pagi di saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Batam. Warga menduga, permasalahan ini berawal dari pembangunan kawasan industri yang masih baru berjalan sejak akhir tahun lalu.

“Pemerintah memiliki kewajiban untuk turun tangan, karena setiap kali hujan masyarakat di sini pasti terdampak. Jadi, peran pemerintah sangat penting dalam menangani masalah ini,” kata Nuryanto, Rabu (25/9/2024) malam

Calon wali kota Batam nomor urut satu ini, turut menegaskan pentingnya penanganan segera sebelum situasi semakin memburuk. Sebelum meninggalkan jabatannya, Nuryanto mengaku telah mengajukan permasalahan ini kepada pemerintah setempat.

“Sudah diajukan sebelum akhir jabatan, saya belum melihat ada tindakan konkrit dari pihak berwenang. Ini bukan lagi soal legalitas lahan, tapi soal kemanusiaan, kesehatan, dan psikologi masyarakat Batam. Kami harus menyelamatkan warga, jangan sampai terlambat bertindak,” ujarnya.

Salah satu warga Tembesi Tower, Jamiaat, menyampaikan kekecewaannya terhadap lambannya penanganan dari pemerintah. Meski warga rutin membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) setiap tahun, mereka masih dianggap sebagai penghuni kawasan permukiman liar (ruli).

“Kami bayar PBB setiap tahun, tapi pemerintah bilang kami ini ruli. Apakah ada ruli yang bayar PBB?” keluhnya.

Jamiaat juga mengungkapkan, pihak kelurahan sering mengunjungi lokasi Tembesi Tower saat banjir terjadi, tetapi sampai saat inu belum ada solusi konkrit yang diberikan.

“Banjir ini bukan hanya karena hujan, tapi juga disebabkan oleh saluran pembuangan air dari kawasan perusahaan yang mengarah ke pemukiman warga. Itu salah satu penyebab besar banjir di sini,” ujarnya. (red)