AlurNews.com – Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna terus berupaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan melakukan sosialisasi di area rawan.
Kasi Sarpras Pengolahan Data dan Informasi, Nur Hakim, menjelaskan pihaknya juga terus melakukan patroli selama musim kemarau.
Ia mengungkapkan bahwa jumlah kasus karhutla meningkat, dari 35 kasus pada 2022, menjadi 51 kasus di 2023.
“Dari Januari hingga Oktober 2024 meningkat menjadi 118 kasus karhutla di Natuna,” kata Nur Hakim, Kamis (3/10/2024).
Untuk menangani masalah ini, pihaknya bekerja sama dengan BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat. Namun, kendala besar yang dihadapi adalah terbatasnya armada pemadam kebakaran, hanya memiliki dua unit mobil.
“Kami di damkar hanya ada dua armada, hal ini kendala terbesar bagi kami, jika terjadi kejadian di tempat lain maka kami akan kalangkabut,” ungkapnya.
Nur Hakim mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, dan jika terpaksa, harus melapor kepada pihak setempat serta membuat sekat api.
“Jika buka lahan jangan dibakar, cukup dibersihkan saja, kalaupun mau dibakar, ditumpukkan dulu pada satu tempat agar tidak menyebar kemana-mana,” jelasnya.
Selain menangani karhutla, Damkar Natuna juga sering mendapat laporan dari masyarakat untuk mengevakuasi ular dan sarang tawon, menunjukkan beragam tantangan yang dihadapi.
“Kami juga sering diminta bantuan untuk evakuasi ular kobra, ular piton dan sarang lebah,” kata dia. (Fadli)