Budayakan Peduli Lingkungan, SMPN 43 Kurangi Penggunaan Plastik

Siswi SMPN 43 Batam. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Pemerintah Kota (Pemko) Batam berupaya mengurangi tonase sampah melalui berbagai program perubahan perilaku peduli lingkungan, termasuk mengurangi penggunaan sampah plastik.

Sekolah menjadi salah satu sasaran dalam menggencarkan edukasi mengenai kepedulian terhadap lingkungan. Seperti yang terlihat di SMPN 43 Batam, melalui program DarLing (saDar Lingkungan) siswa diharapkan bisa menjadi agen perubahan, dan bertranformasi menghadirkan lingkungan sekolah yang go green.

Kepala SMPN 43 Batam, Revi Jelita menyampaikan saat ini siswa membawa peralatan makan dan minum sendiri. Sehingga ketika siswa berbelanja di kantin, mereka gunakan wadah yang mereka bawa dari rumah.

“Ini akan mengurangi penggunaan plastik, sterofoam, gelas plastik, hingga kantong palstik lainnya. Seperti diketahui plastik tidak bisa hancur, dan itu bisa merusak lingkungan. Melalui gerakan Darling ini anak dimotivasi untuk mendukung lingkungan sekolah go green,” katanya.

Selain itu, sekolah juga mmengedukasi anak-anak melalui keberadaan bank sampah. Siswa mengelola sendiri sampah yang bernilai ekonomis, sehingga membantu menciptakan lingkungan yang bebas sampah.

Ia melanjutkan SMPN 43 Batam telah mengambil langkah besar dalam menciptakan lingkungan yang sehat, dan berkelanjutan melalui program Adiwiyata.

Tahun 2024 menjadi momen penting bagi sekolah untuk mewujudkan visi tersebut dengan melibatkan seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga orang tua dan masyarakat.

Langkah pertama yang diambil SMPN 43 Batam adalah pembiasaan dan penanaman karakter yang mengedepankan hidup sehat.

Siswa diajarkan untuk mengolah sisa makanan dan sampah organik menjadi kompos. Kompos yang dihasilkan dimanfaatkan untuk menanam berbagai tanaman, yang selanjutnya diajarkan melalui teknik vertikal garden dan hidroponik.

SMPN 43 Batam juga memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan sampah anorganik. Siswa dilibatkan dalam program yang mengubah sampah anorganik menjadi barang yang lebih berguna.

Misalnya, mereka diajak untuk membuat kerajinan tangan dari barang bekas, yang tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga mengembangkan kreativitas siswa.

“Ini juga menjadi salah satu kreativitas anak dalam mengolah sampah. Bagaimana mereka memanfaatkan dan mengolah limbah menjadi benda yang bermanfaat tentunya,” katanya.

Siswa juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat mereka melalui program Self Independent for Education (SELFIE). Program ini mendorong siswa untuk belajar mandiri dan mengeksplorasi minat mereka, baik di bidang seni, olahraga, maupun akademis. Dengan dukungan dari guru dan orang tua, siswa diajak untuk menciptakan proyek-proyek yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Revi menambahkan dengan upaya ini SMPN 43 Batam diharapkan bisa memenuhi Sekolah Adiwiyata tingkat Kota Batam. Siswa diharapkan bisa menularkan perilaku peduli lingkungan ini.

“Selain peduli lingkungan, kami juga menggalakkan penguatan karakter melalui pendalaman ilmu agama, sosial, dan kami juga melibatkan semua elemen sekolah untuk menyukseskan program Darling ini,” kata mantan Kepala SMPN 42 Batam ini. (rul)