AlurNews.com – Persoalan pengangkutan sampah rumah tangga masih jadi persoalan. Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Lik Khai kerap menerima laporan dari masyarkat perihal pengangkutan sampah.
Politisi Nasdem ini mengaku sudah berulang kali membuang sampah dari kediamannya menggunakan mobil pick-up pribadinya. Hal ini dikarenakan, sampah di kawasan kompleknya tidak diangkut.
Pengangkutan sampah yang tertunda dan molor dari jadwal pengangkutan membuat sampah makin membusuk, hingga berulat.
“Saya angkut sendiri sampah. Saya telepon Kadisnya tapi tidak direspon. Saya telepon juga pengawas sampai camat mereka bilang armada rusak. Sekarang ini lah masalah yang kami hadapi sampah,” ujarnya.
Persoalan sampah harus segera dituntaskan. Ia juga mengkritisi kinerja DLH Kota Batam yang dinilai makin jauh dari harapan.
“Bertahun-tahun sampah tidak ada benarnya. Semua keluhkan armada rusak, sampah numpuk,” ujarnya.
Ia melanjutkan selama tiga bulan terakhir pengelolaan sampah ini cukup parah. Adanya pengangkutan sampah yang terkendala. Kondisi Batam darurat sampah.
“Kita ini kalau hujan sibuk dengan banjir, kalau tidak hujan sibuk dengan air, setiap hari mengeluh soal sampah,” tegasnya.
Lik Khai melanjutkan, saat dirinya menghubungi Camat, alasan sampah tidak diambil truk rusak.
“Jadi sebenarnya dalam sekian tahun Batam menuju kota maju dan moderen tapi sampah numpuk,” katanya.
Ia menambahkan, APBD Batam 2025 belum diketok, ia berharap Pemko Batam mengusulkan untuk pembelian armada baru. Sehingga pengangkutan sampah bisa lebih baik di tahun 2025 mendatang.
“Kalau mau menuju Batam moderen, masalah sampah harus dituntaskan lebih dulu. Bagaimana mau mewujudkan Batam yang moderen, kalau pengelolaan sampah berantakan seperti ini,” kata Lik Khai. (rul)