Paslon Pilkada Batam Bahas Pentingnya Muatan Lokal Masuk Sistem Pendidikan

Debat Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Jumat (1/11/2024). Foto: AlurNews.com/Roma

AlurNews.com – Debat calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Batam antara paslon nomor urut 01, Nuryanto – Hardi Hood, dan paslon nomor urut 02, Amsakar – Li Claudia turut membahas isu pendidikan mengenai pentingnya muatan lokal, yang diharapkan masuk dalam sistem pendidikan terutama di Kota Batam.

Calon Wakil Wali Kota Batam nomor urut 01, Hardi Selamat Hood menyebut pentingnya muatan lokal terutama pengenalan sejarah dan budaya Melayu. Sangat penting dalam membentuk karakter bagi generasi penerus.

Hardi menilai, menghadapi generasi emas 2045 tentu akan dibarengi dengan perkembangan tehnologi, terutama semakin berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Maka pada saat itu, kita juga harus bertanggungjawab untuk membentuk karakter bangsa, melalui pendidikan kebudayaan leluhurnya. Generasi berkarakter yang tahu asal usul Melayu, tidak akan didapat dari AI,” jelas Hardi, Jumat (1/11/2024).

Hardi menilai pentingnya memasukkan muatan lokal, juga akan membantu anak didik terutama di Kepri untuk bersaing baik di tingkat Nasional dan Internasional.

Harapannya, dengan memegang teguh mengenai kebudayaan Melayu. Tentunya para generasi penerus akan tetap memperhatikan dan terus peduli untuk mempertahankan istilah Melayu di tanah kelahirannya.

“Terutama di saat gempuran asing yang akan masuk nantinya, generasi penerus kita ini tentu perlu kita bekali untuk tetap mengenal siapa dan darimana leluhur mereka berasal. Ini penting agar mereka tetap dapat bersaing dengan memegang teguh karakter orang Melayu,” ujarnya.

Usulan mempertahankan dan menambahkan muatan lokal ini, juga didukung oleh calon wali kota Batam nomor urut 02, Amsakar Achmad yang menyebut bahwa muatan lokal Arab Melayu saat ini sudah masuk ke dalam kurikulum nasional.

Dalam kurikulum ini, daerah diakuinya diberi kewenangan untuk menyesuaikan dengan karakteristik dan kebudayaan di daerah masing-masing.

“Ini juga perlu ditingkatkan dan terus dilanjutkan. Saat ini kita sudah memiliki pelajaran Arab Melayu, yang perlu untuk dipertahankan,” ungkapnya. (Nando)