AlurNews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam mencatat ada lima lokasi area tanpa jaringan internet (blank spot). Empat lokasi di Pulau Karas dan satu lokasi di Pulau Petong.
“Kelima ini tak ada sama sekali signalnya,” kata Ketua KPU Kota Batam, Mawardi saat rapat persiapan Pilkada bersama Forkopimda di Kantor Wali Kota Batam, Lantai IV, Selasa (12/11/2024).
Sementara lokasi yang lemah signal ada 37 titik. Tersebar di seluruh wilayah hinterland di Kota Batam.
“Pada hari H pelaksanaan kami membutuhkan penguatan signal. Karena saat pencoblosan nanti kami menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (SIREKAP). Di dalamnya ada berita acara, catatan hasil,” katanya.
Kendati demikian, Sirekap juga bisa digunakan secara offline. Pada saat penginputan hasil, tim bisa bergeser ke lokasi yang bisa diakses signal
“Artinya dia tetep bisa masuk ke Sirekap tapi agak lambat dengan yang lain. Karena posisinya offline. Karena sirekap sifatnya sebagai alat bantu. Tetap acuannya C-Hasil baik salinan maupun C-Hasil form,” katanya.
Mawardi mengatakan biasanya alat penguat signal hanya bisa digunakan untuk lokasi yang lemah signal. Kalau wilayah blank spot, alat penguat signal tak bisa digunakan.
Sementara itu, upaya antisipasi kecurangan di metode offline, pihaknya memiliki catatan hasil atau dalam bahasa regulasinya adalah berita acara sertifikat catatan hasil. Satu berbentuk plano yg berukuran besar, satunya lagi catatan hasil.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam (Diskominfo Batam), Rudi Panjaitan mengatakan untuk menghadapi wilayah yang lemah signal, pihaknya akan memberikan alat penguat signal pada H-1, hari H dan H+1 saat pelaksanaan Pilkada.
“Wilayah Blank Spot ini sudah berkurang, cuma ada 5 titik. Kalau dulu ada 17 titik. Jadi sudah lebih mudah arahan dari Pak Pjs, langsung kami eksekusi dengan KPU dan Bawaslu. Pemko Batam sudah koordinasi dengan operator. Minggu Kemarin kami sudah rapat untuk melakukan antisipasi terkait dengan penguatan sinyal itu,” katanya. (rul)