Aliansi Warga Rempang Kecam Spanduk Provokasi, AMAR GB: Kami Tetap Percaya Tim Advokasi

Spanduk provokasi yang tersebar di beberapa titik di Rempang. Foto: Istimewa

AlurNews.com – Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu (AMAR-GB) menyoroti keberadaan spanduk provokatif yang mengatasnamakan warga Pulau Rempang.

Spanduk tersebut tersebar di kawasan Rempang Cate dan media sosial, berisi pesan yang dinilai tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat dan berpotensi memecah belah perjuangan warga dalam mempertahankan ruang hidup.

Koordinator Umum AMAR-GB, Ishak, menegaskan bahwa masyarakat Pulau Rempang tetap bersatu dalam perjuangan mereka bersama individu dan lembaga yang mendampingi, terutama lembaga yang tergabung dalam Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang.
“Kami tetap percaya pada WALHI, WALHI Riau, YLBHI, dan LBH Pekanbaru. Mereka telah membantu kami mempertahankan kampung secara bersama-sama,” ujar Ishak, Sabtu (17/11/2024).

Ishak menyayangkan adanya spanduk yang dinilainya sebagai bentuk provokasi. Ia mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dan tetap fokus memperjuangkan hak atas tanah, identitas, dan lingkungan hidup.

“Yang sebenarnya menjadi provokator adalah pihak yang memasang spanduk tersebut, bukan WALHI atau LBH,” tegas Ishak.

Belasan spanduk yang terpasang di beberapa titik di Kelurahan Rempang Cate dan Setokok menuding WALHI Riau dan Boy Sembiring sebagai provokator. Tuduhan serupa juga tersebar di media sosial, menganggap WALHI, YLBHI, dan LBH sebagai pengkhianat.

Berikut salah satu isi spanduk yang terpasang “REMPANG TOLAK WALHI RIAU, USIR PROVOKATOR BOY SEMBIRING. Cukup! Jangan ganggu kampung kami lagi! Kami warga Melayu tempatan menolak pengkhianat WALHI, YLBHI, dan LBH yang berada di Rempang Galang. Kami mendukung penuh investasi PSN dan PT. MEG di Rempang Galang.”

Ishak menilai tuduhan tersebut sangat tidak berdasar. Ia menegaskan bahwa mayoritas warga Rempang masih konsisten menolak proyek PSN Rempang Eco-City secara sadar dan tanpa tekanan.

“Spanduk itu jauh dari fakta. Kami terus berjuang mempertahankan tanah yang diwariskan nenek moyang dan menjaga ruang hidup untuk anak cucu kami,” kata Ishak.

Ishak berharap masyarakat tetap solid dan tidak mudah terpengaruh oleh upaya-upaya provokasi yang hanya akan merusak kesatuan perjuangan warga Rempang.