AlurNews.com – Retribusi parkir di Kota Batam baru mencapai 59 persen di penghujung tahun 2024. Komisi II DPRD Kota Batam akan segera memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Batam, Safari Ramadhan mengakui DPRD Kota Batam belum menggelar rapat evaluasi Triwulan terakhir. Pihaknya baru membahas Ranperda APBD 2024.
“Saat RDP nanti kita akan panggil Dishub terkait capaian retribusi parkir baru 50 persenan. Nanti kita tanyakan kenapa,” ujar Politisi PAN ini.
Ia menegaskan pada 2025 mendatang, DPRD Kota Batam akan menaikkan target capaian retribusi parkir. Hal ini dikarenakan Dishub Kota Batam sudah menggunakan parkir berlangganan dan tarif parkir juga sudah mengalami kenaikan.
“Harga parkir juga sudah naik. Harusnya capaiannya naik dua kali lipat dari 2024. Waktu itu belum naik, sekarang sudah naik,” kata Safari.
Walaupun dirinya baru duduk di Komisi II, Safari mengaku akan mengawal capaian retribusi parkir ini. Mengingat tidak tercapainya target ini biasanya adanya kebocoran, titik parkir belum bisa diawasi, banyaknya raja-raja kecil, dan lain sebagainya.
“Nanti di rapat evaluasi kita pastikan penyebab-penyebabnya. Kemungkinan rapat evaluasi di akhir November ini,” katanya.
Sebelumnya diberitakan retribusi parkir hingga November 2024 baru terealisasi 59 persen Rp8,8 miliar. Dari target retribusi parkir pada 2025 yang ditetapkan sebesar Rp15 miliar.
Oleh sebab itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam, mengoptimalkan 600 titik parkir untuk meningkatkan capaian retribusi yang ditargetkan Rp15 miliar pada tahun 2024.
Kepala Dishub Kota Batam Salim mengatakan sejumlah upaya yang dilakukan dalam meningkatkan retribusi parkir. Di antaranya penerapan parkir berlangganan dan pembayaran parkir non tunai.
“Jauh lebih meningkat. Pada Oktober kita sudah Rp8 miliar. Ini yang bulan November masih kita tunggu dan cek berapa capaian. Kita terus berupaya agar ini meningkat. Kalau di Perda target Rp15 miliar,” kata Salim, Senin (18/11/2024).
Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat dan juru parkir, dalam penerapan parkir berlangganan dan pembayaran parkir non tunai. Kata Salim, sedikitnya sudah ada sekitar 1.000 kendaraan yang ikut serta dalam parkir berlangganan.
“Ini program yang harus kita lakukan berbagai alternatif kita tawarkan ke masyarakat. Parkir non tunai sudah kita siapkan. Mau stiker langganan juga kita siapkan,” katanya.
Salim menyampaikan saat ini juga ada potensi lahan parkir baru ada beberapa lokasi yang sudah mulai tumbuh.
“Kita tawarkan mereka parkir mandiri agar lebih enak dan wajib retribusi dalam Perda. Maka di 2025 nanti ada kegiatan survei konsultan dengan survei potensinya, agar kita tahu, berapa potensi sebenarnya dengan kenaikan tarif saat ini, dan mungkin lokasi-lokasi baru yang punya pontensi baru untuk kita tarik retribusinya,” ujar Salim. (Roma)