19 Puskesmas Hadirkan Inovasi Upaya Percepatan Penurunan Stunting

AlurNews.com – Mengidentifikasi balita stunting menjadi tugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Batam. Demikian hal ini diungkapn oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Batam, Anna Hasina.

Oleh sebab itu, Dinkes Batam sudah menyiapkan sebanyak 19 puskesmas di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan berbagai inovasinya. Hal ini sebagai upaya percepatan penurunan stunting.

“Inovasi banyak dilakukan di puskesmas untuk melakukan percepatan penurunan stunting terkhusus inovasi dalam pelaksanaan intervensi spesifik stunting
beberapa inovasinya,” kata drg. Anna, Sabtu (30/11/2024).

Adapun puskesmas-puskesmas yang sudah menghadirkan inovasi, yaitu Pukesmas Tanjunguncang dengan inovasi Gerakan Hebat Kelompok Masyarakat Cegah Stunting (Ghosting); Puskesmas Batuaji dengan inovasi Cegah Stunting Sejak Dini (Centini); Puskesmas Kampung Jabi dengan inovasi Tanggap Peduli dan Cegah Stunting (Tali dan Gunting); Puskesmas Sambau dengan inovasi Mari Kita Cegah Stunting (Mata Gasing); Puskesmas Kabil

Kemudian, Puskesmas Seilekop dengan inovasi Ibu Tangguh Peduli Stunting (Bu Teguh Penting); Puskesmas Seilangkai dengan inovasi Cegah Stunting dengan Cinta (Ceting dengan Cinta); Puskesmas Seipanas dengan inovasi Sistem Posyandu Online (Siposline); Puskesmas Tanjungbuntung dengan inovasi Ikut Bersama-sama Untuk Giatkan Nurunkan Stunting (Ibu Ginting); Puskesmas Botania dengan inovasi Pos Kelola Anak Stunting (Poslanting).

“Ada juga Puskesmas Baloi Permai dengan inovasi Konvergensi Percepatan Percegahan Stunting (Koper Penting); Puskesmas Tanjungsengkuang dengan inovasi Sistem Jemput Bola Balita (Si Jempol Balita) dan dapur stunting; Puskesmas Sekupang dengan inovasi Cegah Stunting dengan Bersama dan Terpadu (Ceting Madu); Puskesmas Tiban Baru dengan inovasi Gerakan Bersama Masyarakat Sejak Dini Cegah Stunting (Gemas Ganting); Puskesmas Mentarau dengan inovasi Gerakan Peduli Cegah Stunting (Gerai Ceting),” kata dia.

Selanjutnya, Pukesmas Belakangpadang dengan inovasi Aksi Ramah Peduli Pemulihan Gizi (Sirami Gizi); Puskesmas Bulang dengan inovasi Servis Lengkap Jemput Bola Tangkal Stunting (Sekap Jebol Tanting); Puskesmas Rempang Cate dengan inovasi Keren Cegah Stunting (Keeces); Puskesmas Lubuk Baja dengan inovasi Ibu Hamil Risti, Giat Untuk Cegah Stunting (Bu Titi Ting-Ting).

Ia menyampaikan angka prevalensi stunting di Kota Batam semakin menurun dari tahun ketahun. Menurut data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM), angka stunting pada tahun 2023 di Kota Batam 1,71 persen, sedangkan pada tahun 2022 mencapai 2,42 persen.

“Ini mengindikasikan keberhasilan Pemkot Batam dalam menanggulangi stunting,” ujarnya.

Stunting sesuai Permenkes 72 tahun 2021 adalah sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya dibawah standar. (rul)