
AlurNews.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, menegaskan kepemilikan kartu kendali Fuel Card 5.0 bagi pemilik kendaraan roda empat di Batam bersifat wajib, walau telah memiliki QR Code MyPertamina.
Kepala Disperidag Kota Batam Gustian Riau menegaskan para pemilik kendaraan yang tidak memiliki Fuel Card 5.0 tidak akan mendapat pelayanan untuk membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite.
“Sifatnya wajib, bukan sukarela. Kalau sukarela, maka pemilik kendaraan bersedia menggunakan Pertamax, walau sudah punya QR Code,” jelas Gustian saat ditemui, Selasa (21/1/2025).
Kewajiban ini disebut sebagai upaya mengendalikan kuota pembelian BBM bersubsidi per hari, bagi masing-masing jenis kendaraan roda empat, dan disebut telah melalui kajian telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Batam.
Uji coba untuk penerapan aturan ini telah dimulai sejak Kamis (15/1/2025) kemarin. Pemko Batam diakuinya menargetkan program ini dimulai pada Februari atau Maret 2025 mendatang setelah sempat tertunda, dari jadwal awal pada Agustus 2024 silam.
Dalam prosesnya, Pemko juga disebut akan menargetkan memulai program Fuel Card 5.0, setelah pendaftar mencapai angka 80 persen dari total 238.750 unit kendaraan roda empat yang terhitung di tahun 2024.
Disinggung mengenai ketersediaan kartu kendali, Gustian menyebut dengan bekerja sama dengan tiga perbankan telah menyediakan 150 ribu kartu, dengan total pendaftar yang baru mencapai angka 25 ribu. Tiga perbankan itu antara lain Bank Sumut, Bank Bukopin, dan CIMB Niaga.
Gustian menyebut menggandeng ketiga bank ini setelah dua kali melakukan pertemuan dengan 23 perbankan yang ada di Kota Batam.
“Bahkan sudah sampai ke Jakarta, dalam rangka presentasi tapi mereka belum siap dan akhirnya hanya tiga bank yang digandeng Pemko Batam untuk program ini,” jelasnya.
Ia mengatakan saat ini pelaksanaan Fuel Card 5.0 ini sedang berproses.
“Kartu yang ada barcode 150 ribu. Pendaftar sebanyak 25 ribu. Untuk menuju kesana maka teman-teman perbankan semakin gencar. Kalau sudah sampai angka 80 persen, maka kita akan jalan,” jelasnya.
Kadisperindag Batam, Gustian Riau mengklaim perbedaan signifikan dari kartu kendali Fuel Card 5.0 dengan QR Code MyPertamina yang menjadi program pemerintah pusat.
Menjadi satu-satunya kartu kendali bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite di Indonesia, Fuel Card 5.0 akan membatasi pembelian Pertalite bagi satu unit kendaraan roda empat per hari.
“QR Code MyPertamina, hanya untuk mendata total kendaraan. Total pembelian bisa 120 liter per mobil. Sisa itu banyak diambil orang, untuk penggunaan lain. Punya kita untuk membatasi, sehingga kuota setahun cukup,” ujarnya.
Terkait batasan menggunakan Fuel Card 5.0 dengan kapasitas mesin 1.400 cc hanya dapat membeli 20 liter perhari, sementara kendaraan roda empat di atas 1.400 cc dibatasi hanya dapat membeli 15 liter per hari.
Begitu juga bagi kendaraan roda empat yang digunakan sebagai angkutan umum, hanya dapat membeli 35 liter per hari. Sementara kendaraan operasional bagi transportasi online, hanya diperbolehkan membeli 30 liter per hari, dan mobil khusus angkutan barang sebanyak 20 liter per hari.
Gustian menjelaskan dengan keberhasilan pelaksanaan Fuel Card 3.0 untuk pembelian Solar, Disperindag Batam meyakinkan penggunaan kartu kendali bagi Pertalite juga dapat berlangsung dengan baik.
“Karena memang satu-satunya yang bisa menghemat uang negara terkait dengan subsidi. Jadi subsidi ini sangat berarti bagi pemerintah dan melalui kartu ini (Fuel Card) tepat sasaran dan tepat volume,” ujarnya. (Nando)