Masyarakat Masih Keberatan Penerapan Fuel Card 5.0

Uji coba Fuel Card 5.0 oleh Disperindag Batam beberapa waktu lalu. Foto: AlurNews.com

AlurNews.com – Sejumlah masyarakat Kota Batam merasa keberatan dengan bakal berlakunya Fuel Card 5.0 dalam pembelian BBM subsidi Pertalite. Keberatan ini dikarenakan beberapa faktor.

Pertama, adanya biaya bulanan senilai Rp 20 ribu perbulannya. Kedua, sudah ada barcode Pertamina sehingga pembelian menjadi double.

“Ini tidak beres, kenapa harus masyarakat lagi, kenapa tidak Pertamina atau pmilik SPBU yang diknakan tarif tersebut. Atau pemerintah. Itukan program pemerintah. Kalau ada pungutuan lagi, berarti pembeli dipalak,” ujar Seorang Warga Tiban, Ali, Rabu (22/1/2025).

Ia menilai untuk apa bekerjasama dengan pihak Bank apabila ada biaya admin yang dibayar masyarakat. Lebih baik meninggalkan Fuel Card dan mengisi BBM Pertamax.

“Terus pemerintah daerah dapat apa. Masak iya tidak ada bagi hasil,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan juga Warga Kecamatan Batuaji, Masrizal. Bapak tiga anak ini merasa keberatan dengan adanya biaya Rp 20 ribu perbulan.

“Keberatan kalilah (penerapan Fuel Card 5.0). Misalnya kita mau isi Rp 150, tapi harus ada Rp 170 ribu. Kenapa harus 3 bank pula Harusnya 1 bank aja kayak e money. Ada potongan pulak 20 ribu tiap bulannya. Kalau emak-emak sudah dapat telur beberapa butir. Kalau mau dilakukan berpihak ke masyarakat,” paparnya

Ia menambahkan kalau Fuel Card 3.0 untuk solar berhasil, hal itu dikarenakan pengguna solar kebanyakan pengusaha dan sedikit jumlahnya. Kalau pertalite lebih ke pribadi dan banyak penggunanya. (rul)