Bukan Warga Kepri, Korban Penembakan APMM Malaysia Sempat Kabari Istri

Aktivis HAM Kota Batam, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus saat berbicara sebagai narasumber agenda Penyuluhan Kepaspadaan Dini terhadap potensi ancaman, tantangan, hambatan dan tantangan ATHB di wilayah Kecamatan Nongsa, Senin (27/6/2022). (Foto: AlurNews.com)

AlurNews.com – Satu dari lima pekerja migran indonesia (PMI) non prosedural, yang meninggal setelah tertembak Agensi Penguatkusaan Maritim Malaysia (APMM), Jumat (24/1/2025) lalu bukan merupakan warga Kepulauan Riau.

Ketua Jaringan Safe Migrant Chrisanctus Paschalis Saturnus mengungkapkan PMI yang ditembak aparat Malaysia, berasal dari Nangroe Aceh Darussalam.

Berdasarkan koordinasi dengan BP3MI Aceh dan KBRI di Malaysia, kelima PMI diketahui hendak pulang ke Indonesia melalui jalur ilegal.

Baca juga: APMM Tembak 5 PMI di Selangor, 1 Orang Meninggal Dunia

“Pihak BP3MI Aceh sudah menghubungi keluarga korban, yakni abang ipar dan istri dari Muhammad Hanafiah yang merupakan korban tewas dalam peristiwa ini,” jelasnya melalui sambungan telepon, Senin (27/1/2025).

Sementara itu, empat korban lainnya, termasuk yang meninggal dunia, pria yang kerap disapa Romo Paschal menyebut belum mendapat identitasnya.

“Pemerintah Indonesia harus ambil sikap bertanya kepada pemerintah Malaysia terkait itu dan memastikan ada keadilan bagi korban juga,” jelasnya.

Dari keterangan keluarga, korban disebut sempat menghubungi istri dan menyampaikan sedang menghadapi masalah, Kamis (23/1/2024) malam lalu. Komunikasi kemudian kembali terjadi pada, Jumat (24/1/2024) pagi dimana korban menyebut akan kembali ke kampung halaman.

Sekitar pukul 14.00 waktu setempat, korban diketahui kembali mengirim voice note melalui aplikasi WhatsApp, dan menjelaskan berada seorang diri di atas kapal dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

“Selanjutnya korban mengirimkan lokasi keberadaannya di wilayah Pulau Carey,” ujarnya.

Pihak keluarga menyampaikan, sampai dengan Sabtu (25/1/2024) sore nomor handphone korban masih aktif, namun istri korban tidak dapat berkomunikasi lagi sampau dengan Sabtu malam nomor tersebut tidak aktif lagi. (Nando)