Batam Butuh 164 Armada Sampah Targetkan Tambahan 26 Truk di 2025

Salah satu armada pengangkut sampah di Batam yang sudah tidak layak. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Sekretaris Komisi III DPRD Batam, Djoko Mulyono menyoroti keterbatasan armada pengangkut sampah yang tidak mampu mengatasi volume sampah yang terus meningkat di berbagai titik kota.

“Saat ini, armada yang ada memang tidak mencukupi untuk mengangkut seluruh sampah yang ada,” katanya, Jumat (14/2).

Sebagai langkah awal, kemarin dilakukan serah terima satu unit buldoser di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telagapunggur. Langkah ini akan segera disusul dengan pengadaan alat berat lain, seperti ekskavator (beko), serta tambahan truk dan armada roll-on roll-off (amrol).

“Kalau tidak salah, truk yang akan dibeli sekitar 16 unit dan amrol 10 unit. Mudah-mudahan jika semuanya sudah datang, bisa membantu mengurai persoalan sampah, meski belum sepenuhnya tuntas,” katanya.

Ia memastikan, bahwa pengadaan armada ini telah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat. Jika berjalan sesuai rencana, seluruh unit akan terealisasi pada Maret atau April tahun ini.

Namun, ia mengaku tidak mengingat pasti besaran anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan tersebut. Yang jelas, proses pembelian sudah dalam tahap pendampingan oleh Kejaksaan Negera (Kejari) Batam guna memastikan kelancaran eksekusi.

“Kami targetkan di akhir Februari atau Maret semua dieksekusi. Saat ini pendampingan dengan kejaksaan sedang berjalan karena pengadaan ini sifatnya sangat mendesak,” ujar Djoko.

Kondisi sampah yang berserakan di berbagai titik di Batam merupakan dampak dari kegagalan perencanaan sebelumnya. Oleh sebab itu, langkah cepat harus segera diambil.

Djoko juga mendorong agar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini, pengadaan armada kembali diusulkan.

“Kalau tidak ditambah lagi, tidak akan cukup. Kebutuhan armada di seluruh Batam sekitar 164 unit,” ujar dia.

Selain penambahan unit baru, pengadaan konverter bagi armada di wilayah perkotaan juga dinilai penting. Konverter ini lebih efektif karena memiliki kapasitas muatan yang lebih besar.

Saat ini, diungkapkan dia bahwa banyak armada yang masih berada di bengkel akibat kerusakan. Sehingga semakin memperparah kondisi pengelolaan sampah.

Komisi III DPRD Batam akan terus mengawal persoalan ini agar DLH dapat segera merealisasikan pengadaan armada secara maksimal.

“Mau tidak mau, suka tidak suka, sampah ini adalah masalah bersama. Kalau tidak dilengkapi dengan armada yang memadai, masalah ini tidak akan pernah selesai,” kata Djoko.

Ia menekankan bahwa peremajaan armada pengangkut sampah adalah hal yang tidak bisa ditunda lagi. “Ini wajib hukumnya. Tanpa peremajaan, kita akan terus menghadapi permasalahan yang sama setiap tahun,” ujarnya. (rul)