AlurNews.comĀ – Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Natuna menghentikan sementara distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Beras SPHP adalah beras untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.
Kepala Bulog Natuna, Bayu Delly Putra mengungkapkan, penghentian sementara distribusi beras SPHP dilakukan berdasarkan instruksi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Iya, ada instruksi dari Badan Pangan Nasional untuk menghentikan sementara distribusi beras SPHP mulai 7 Februari 2025 lalu. Kami sebagai pelaksana dari program CBP tentu mengikuti instruksi itu” ujar Bayu, Jumat (14/2/2025).
Kebijakan ini merupakan strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani.
Terutama menjelang panen raya yang diperkirakan terjadi pada Maret hingga April 2025.
Dengan penghentian sementara ini, diharapkan harga gabah petani tidak jatuh terlalu rendah saat panen raya berlangsung.
Bayu melanjutkan, saat ini stok beras yang tersimpan di gudang logistik Bulog Natuna masih sebanyak 626 ton.
“Saat ini di gudang bulog Ranai sebanyak 261 ton, dan di gudang Sedanau tersimpan stok beras 365, jadi total stok di Natuna ini sebanyak 626 ton,” imbuhnya.
Posisi beras itu disebut sebagai cadangan beras pemerintah (CBP), yang peruntukannya bisa untuk Bantuan Sosial (Bansos), dan SPHP.
“Stok beras SPHP di pasaran masih ada, karena sudah kami salurkan sebelum tanggal 7 Februari 2025, di toko-toko juga masih terpantau banyak stoknya,” katanya.
Meskipun penjualan beras SPHP dihentikan, Bulog tetap menjual beras komersil atau beras premium.
“Memang untuk pengentian ini bersifat sementara, untuk selanjutnya distribusi akan kami lanjutkan sampai hingga ada instruksi lanjutan dari pusat, yaitu dalam hal ini Bapanas yang mempunyai program SPHP,” pungkasnya. (Fadli)