
AlurNews.com – Anggota DPRD Provinsi Kepri, meminta aktivitas reklamasi yang saat ini tengah berlangsung di kawasan Bengkong Laut, tepatnya di belakang Ocarina Batam Center.
Ketua DPRD Kepri, Iman Sutiawan menilai proyek reklamasi di bawah perusahaan PT Batammas Puri sudah mengganggu aktivitas nelayan di alur sungai yang seharusnya menjadi keluar masuk sampan kini menjadi dangkal akibat reklamasi
“Alur laut jadi dangkal masyarakat yang kesehariannya mencari ikan jadi terganggu. Nelayan itu pergi pagi balik sore untuk cari makan di hari itu saja. Kalau sudah begini rezeki mereka bisa tertutup,” ujarnya, Rabu (19/2/2025).
Iman menyebut, masyarakat setempat mengkhawatirkan dampak lingkungan dan sosial dari reklamasi tersebut, sehingga meminta menghentikan aktivitas reklamasi sampai pihak perusahaan mengakomodir permintaan masyarakat.
“Kami berpesan kepada masyarakat agar menghentikan sejenak aktivitas reklamasi dan mengakomodir permintaan masyarakat. Agar alur sungai di Bengkong tidak seperti botol. Besar di belakang kecil di depan,” terangnya.
Ketua FKUB MBM Nelayan Bengkong, Syahrial mengungkapkan bahwa reklamasi di Sungai Bengkong telah menyebabkan pendangkalan dan penyempitan alur sungai. Hal ini berpotensi menimbulkan banjir serta merusak ekosistem laut, yang pada akhirnya berdampak buruk pada hasil tangkapan nelayan.
“Pendangkalan dan penyempitan alur sungai ini bisa menyebabkan banjir dan mengganggu mata pencaharian kami sebagai nelayan karena rusaknya ekosistem laut,” ujar Syahrial.
Masyarakat berharap DPRD Kepri segera merespons keluhan mereka dengan mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama lintas komisi terkait, yaitu Komisi I, II, dan III guna mencari solusi atas permasalahan ini.
“Kami memohon agar DPRD Kota Batam menanggapi pengaduan ini dengan serius dan mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah yang kami hadapi,” kata dia. (Nando)