AlurNews.com – Kondisi layanan air bersih di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau terus menuai keluhan. Warga mengeluhkan masalah distribusi air yang kerap mati.
Meskipun telah dilakukan pemasangan pipa baru oleh PT Moya Indonesia, yang mengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Batam. Salah seorang warga, Iwan mengatakan bahwa air yang diharapkan justru sering kali tidak mengalir sama sekali.
Ia menambahkan bahwa hal tersebut sudah berlangsung cukup lama, terutama bagi warga yang tinggal di pinggiran bukit, RW04 Taman Sari Hijau, Tiban, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Di tengah bulan Ramadan yang penuh berkah ini, Iwan mengungkapkan kesulitan yang dirasakannya.
“Hari ini pun air mati, bagaimana kami bisa menyiapkan makanan untuk buka puasa atau sahur,” katanya.
Anggota DPRD Kota Batam, Suryanto, menyoroti masalah ini dan menyatakan bahwa pelayanan air bersih di Batam semakin memburuk. Menurutnya, sistem baru yang diterapkan oleh BP Batam, seperti adanya SPAM dan Ait Batam Hilir (ABH), tidak memberikan solusi yang diharapkan.
“Di masa lalu, Batam pernah mendapatkan pelayanan yang baik dari ATB, namun kini banyak masalah muncul akibat perubahan sistem ini,” kata Suryanto.
Suryanto menegaskan bahwa air adalah kebutuhan pokok yang harus terjamin dengan baik, terutama di kota besar seperti Batam.
Ia meminta BP Batam untuk melakukan evaluasi dan perbaikan atas sistem penyediaan air bersih yang ada saat ini, apakah akan dikembalikan ke sistem lama atau tetap mempertahankan yang baru dengan perbaikan yang lebih baik.
“Masalah air, sampah, dan transportasi adalah hal-hal dasar yang harus diperhatikan pemerintah. Jangan sampai kebutuhan pokok masyarakat tidak terakomodasi dengan baik,” ujar politisi PKS itu.
Suryanto berharap agar BP Batam lebih tegas dalam mengambil kebijakan dan memastikan pasokan air bersih yang lancar, khususnya di bulan Ramadan yang sangat bergantung pada ketersediaan air untuk kebutuhan ibadah dan sehari-hari.
“Kita berharap masalah air bersih cepat diselesaikan dengan cepat, agar warga tidak lagi mengeluh soal air,” katanya. (rul)