Menu MBG Saat Puasa Berupa Roti Hingga Kurma

sekolah di batam
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto. Foto: AlurNews.com

AlurNews.com – Makan Bergizi Gratis (MBG) selama bulan suci Ramadan masih berlangsung di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Adapun menunya berupa roti, kurma, susu, telur ayam, dan buah-buahan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto mengatakan makanan yang disediakan akan berupa makanan kering, tahan lama dan bisa dikonsumsi saat berbuka puasa.

“Insya Allah makanan yang bertahan lama dan bisa sampai buka puasa. Contohnya roti, kurma, susu, telur ayam, dan buah seperti jeruk,” kata Tri, Kamis (6/3/2025)

Ia menjelaskan makanan tersebut nantinya akan dibawa pulang oleh siswa dan dikonsumsi saat berbuka.

“Jadi makanan dibawa pulang oleh siswa dan dimakan saat waktu berbuka puasa,” ujar Tri.

Diakuinya MBG di Kota Batam sudah melibatkan tiga dapur dengan sasaran 13 sekolah tingkat TK, SD, SMP. Di antaranya Kecamatan Bengkong, Sei Beduk, dan Batam Kota, dengan total sasaran 9.758 siswa.

Tri menjelaskan untuk tiga dapur MBG yang beroperasi saat ini merupakan dapur milik mitra BGN, seperti Yayasan Siap (Kecamatan Bengkong), Yayasan Darul Solihin (Kecamatan Batam Kota), dan Yayasan Yon Kenedia (Kecamatan Sei Beduk).

“Semua itu dapur mitra BGN. Bahkan untuk dapur BGN sendiri kita belum tau kapan beroperasinya. Mungkin dalam waktu dekat. Sementara yang dari pemkot saat ini kita sedang menunggu juknis dari BGN, karena kemarin juknisnya itu untuk pengadaan dapur itu sedang dimutakhirkan oleh mereka berdasarkan evaluasi yang sudah berjalan saat ini,” kata Tri.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan menu MBG untuk buka puasa anak-anak sekolah terbuat dari bahan-bahan yang tahan lama sehingga tidak basi dan layak dikonsumsi.

“Kalau untuk yang puasa ya nanti makanannya yang tahan lama, dibagikan saat pulang sekolah, kemudian dibawa pulang, dimakan pada saat buka. Besoknya (saat sekolah), kantong dibawa lagi untuk ditukar dengan makanan baru, sehingga tidak menimbulkan sampah,” katanya. (rul)