Mudik Warga Batam Sambut Idul Fitri, Pilih Lewat Malaysia dan Jalur Darat

Sejumlah pemudik Warga Negara Indonesia (WNI) dari Malaysia tiba di kedatangan Internasional Bandara Kualanamu Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (21/5/2020). Sebanyak 83 WNI dengan visa melancong yang terdampak karantina (lockdown) pandemi COVID-19 di Malaysia itu tiba dan langsung mengikuti prosedur pemeriksaan protokol kesehatan COVID-19 sebelum pulang ke daerah masing-masing. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aww.

AlurNews.com – Arus mudik menyambut Lebaran 2025 saat ini sudah mulai terlihat di berbagai daerah. Salah satunya warga Kota Batam, Kepulauan Riau yang sudah mulai melakukan perjalanan mudik baik menggunakan jalur udara maupun menggunakan jasa PT Pelni.

Namun dari kedua cara mudik tersebut, mayoritas warga yang telah lama bekerja di Batam, Kepulauan Riau, justru lebih memilih mudik melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia, ataupun menggunakan jasa kapal Ro-ro.

Salah satunya Bagas, warga Batam Center yang mudik melalui Malaysia untuk menuju Jakarta. Dengan rute perjalanan seperti ini, Bagas dapat menghemat hingga Rp300 ribu per orang, dengan total keluarga yang berjumlah lima orang.

“Kalau ditotal bisa hemat Rp3,5 juta, biaya perjalanan melalui Malaysia ke Jakarta jauh lebih murah daripada berangkat melalui Hang Nadim,” jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (22/3/2025) sore.

Bagas dan keluarga yang saat ini tengah berada di dalam perjalanan, menyebut mendapat tiket pesawat seharga Rp500 ribu per orang untuk rute perjalanan Malaysia-Jakarta.

Sementara apabila dilihat melalui aplikasi Traveloka, Bagas menyebut harga tiket pesawat sudah mencapai angka Rp1,5 juta per orang. Sementara dilihat pada aplikasi yang sama pada, Sabtu (22/3/2025) harga tiket pesawat Batam-Jakarta telah mencapai angka Rp8,7 juta dengan kategori kelas Bisnis tanpa adanya pilihan kelas ekonomi.

Mudik melalui KLIA, Bagas menyebut hanya mempersiapkan ongkos feri penyebrangan internasional dengan biaya Rp300 ribu per orang, dan tambahan Rp100 ribu per orang untuk biaya perjalanan dari Larkin menuju KLIA Malaysia.

“Dengan biaya Rp1,5 juta per orang sudah cukup untuk tiket feri dan bus dari Larkin ke KLIA, itupun masih bersisa. Intinya memilih dari Malaysia karena jauh lebih murah untuk mudik,” jelasnya.

Sementara itu, Panca Nugraha salah satu warga Tiban mengaku terpaksa membatalkan niat untuk mudik, setelah melihat harga tiket pesawat dengan rute Batam-Surabaya.

Melalui aplikasi Traveloka, Panca menyebut harga tiket telah mencapai angka Rp4 juta per orang untuk keberangkatan, Senin (24/3/2025) mendatang.

Saat ini Panca mengaku tengah memikirkan rencana berangkat melalui KLIA Malaysia, setelah mengetahui harga tiket pesawat dijual dengan harga yang jauh lebih murah.

“Kalau dilihat di aplikasi, berangkat dari Batam ke Surabaya ada transit nya ke KLIA. Mending aku berangkat darisana untuk pulang ke Surabaya,” ujarnya.

Tidak hanya menggunakan jalur mudik dari Malaysia, mudik menggunakan jasa kapal Ro-ro dan menggunakan mobil pribadi juga dianggap sebagai pilihan yang lebih murah bagi keluarga, seperti yang dilakukan Febri Andrean salah satu warga Bengkong.

Dengan menggunakan kendaraan pribadi, Febri menyebut bisa menghemat biaya perjalanan hingga Rp500 ribu per orang dengan total keluarga yang berjumlah lima orang.

“Mudik ini balik ke Sumatera Barat, mending jalur darat pakai Ro-ro dibanding dengan pesawat. Beda sehari doang karena nanti pasti lama di laut,” ujarnya. (Nando)