Baznas Batam Serahkan Bantuan Kepada Satgas Kebersihan dan Penyandang Disabilitas di Batam

Baznas Kota Batam menggelar kegiatan Berbagi Ramadhan Bahagia kepada 1.607 penerima bantuan (mustahik) di Dataran Engku Putri, Batam Center, Selasa (25/3/2025). (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Batam menggelar kegiatan Berbagi Ramadhan Bahagia 1446 Hijiriah kepada 1.607 penerima bantuan (mustahik) di Dataran Engku Putri, Batam Center, Selasa (25/3/2025).

Adapun perinciannya untuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) 1.000 Paket, Dinas Permukiman dan Pertamanan (Disperkimtan) 210 paket, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) : 187 paket dan disabilitas 212 paket uang tunai senilai Rp250.000.

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad turut melakukan penyerahan simbolis kepada mustahik. Dihadiri oleh beberapa Kepala Dinas yang terkait.

Ketua Baznas Kota Batam, Muhith megatakan kegiatan hari ini mempertemukan muzaki dan mustahik. Adapun muzakinya berasal dari Rumah Sakit (RS) Awal Bros, PKN Grup, Sumitomo, Lapas dan OCBC.Sementara mustahiknya, satgas DLH, satgas Bina Marga, satgas Disperkimtan.

Bantuan sembako ini, lanjut dia, rutin dilakukan menjelang Idul Fitri. Jumlah penerima sembako sebanyak 1.397 untuk satgas, termasuk internal UMKM. Sementara penyandang disabilitas sebanyak 212 orang uang tunai.

“Awal Bros sudah langganan setiap tahunnya zakatnya Rp500 juta. Kemudian dari PKN Grup Rp500 juta. Kemudian dari Sumitomo Rp5.000.000 Ada juga dari lapas Rp6.000.000 dan OCBC. Ini mencari momen bagaimana pengusaha di Batam mau bergabung untuk membayar zakat ke Baznas. Alhamdulilah perusahaan Mukakuning sudah ada. Kalau yang menyalurkan program, misalnya Baznas ada bantuan pembuatan sumur bor, ada PT Teg dan lain-lain,” kata Muhith.

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batam, Yusfa Hendri mengatakan Pemko Batam mewajibkan kepada seluruh ASN untuk menyalurkan zakatnya melalui Baznas. Pemko Batam menjadi penyumbang terbesar zakat ke Baznas, per bulan itu lebih kurang mencapai Rp1,2 miliar dari pendapatan ASN.

“Kami semua sudah dibuat perjanjian diatas materai bahwa penghasilan kami langsung dipotong zakat. Kami sengaja menyalurkannya ke Baznas karena menjadi organisasi zakat sesuai ketentuan undang-undang dan sekaligus memberdayakan baznas di daerah,” katanya.

Yusfa menuturkan setiap tahun Baznas Kota Batam juga memiliki banyak program yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Zakat yang disalurkan dimanfaatkan untuk berbagai macam program.

“Program Baznas itu ada Batam Makmur, Batam Peduli, Batam Sehat, Batam Cerdas sama Batam Takwa,” kata Yusfa.

Yusfa menilai program-program tersebut sangat membantu pemerintah dalam mengurangi persoalan sosial yang ada di masyarakat.

“Kami juga sudah punya program. Tapi kadang masih ada yang membutuhkan. Pemerintah tak bisa mengeluarkan uang begitu saja,” katahya.

Dalam kegiatan Baznas Berbagi ini setiap tahun ada sembako yang diberikan untuk petugas kebersihan, petugas penggali drainase, Pelaku UMKM yang kurang mampu dan disabilitas.

“Baznas juga memiliki klinik sendiri. Bisa diakses juga,” katanya.

Ia mengatakan dalam teladan pemimpin berzakat, meskipun sudah dipotong penghasilan, juga bisa membayar zakat lainnya. Ia berharap Baznas kedepan diharapkan bukan hanya menyerahkan bantuan saja melainkan bisa mengangkat harkat dari mustahik itu sendiri.

“Kami ingin menggerakan muzaki. Baznas mengelola dengan amanah, ekonomi masyarakat akan terangkat. Tadinya dia penerima zakat dengan binaan Baznas mereka akan mampu keluar jadi mustahik dan jadi pembayar zakat,” katanya. (rul)