Panen Jagung di Batam: Sinergi Polri dan Masyarakat Dukung Ketahanan Pangan

panen jagung di batam
Polda Kepri panen jagung manis di Tembesi Sidomulyo, Kota Batam, Rabu (9/4/2025). Foto: Humas Polda Kepri

AlurNews.com – Polda Kepulauan Riau menggelar panen raya jagung manis di lahan seluas 1,5 hektare milik Kelompok Tani Maju Bareng, di Tembesi Sidomulyo, Kota Batam.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional dan menjadi simbol pentingnya sinergi antara Polri, masyarakat, dan pemerintah dalam mendukung swasembada pangan menuju Indonesia Emas 2045.

Ketua Kelompok Tani Maju Bareng, Bunyaman mengungkapkan apresiasi terhadap dukungan yang diberikan oleh Polri, mulai dari sarana pertanian seperti pompa air, bibit, pupuk, hingga pendampingan yang dilakukan.

Ia juga menyampaikan harapan agar status lahan yang dikelola oleh kelompok tani ini segera memiliki legalitas tetap, agar para petani bisa menanam dengan lebih aman dan berkelanjutan.

“Kami berharap dukungan dari Bapak Kapolda Kepri untuk mempercepat legalisasi lahan yang sampai hari ini masih belum memiliki SK tetap. Hal ini penting agar petani kami bisa menanam dengan rasa aman dan tenang,” ujarnya, Rabu (9/4/2025).

Dansat Brimob Polda Kepri, Kombes Pol. M Faishal Aris menjelaskan bahwa program penanaman jagung manis ini telah dimulai sejak 24 Januari 2025 di lahan seluas 1,5 hektare. Hari ini, mereka menyaksikan hasil panen perdana yang diperkirakan akan mencapai sekitar 1 ton.

“Program ini bertujuan untuk mengatasi krisis pangan nasional, mengurangi ketergantungan pada impor jagung, serta memperkuat kedaulatan pangan di daerah. Kami berharap kolaborasi seperti ini dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat lokal,” jelas Kombes Pol M Faishal Aris.

Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin menegaskan pentingnya ketahanan pangan sebagai isu strategis yang berdampak langsung pada stabilitas nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Ia menekankan komitmen Polda Kepri untuk terus mendukung sektor pertanian dan menjadikan kegiatan ini sebagai model kolaboratif untuk wilayah lain di Kepri.

“Sejak Januari 2025, Polda Kepri telah memulai program penanaman jagung secara serentak di beberapa titik, termasuk Nongsa dan Tembesi, dengan total lahan mencapai 18,8 hektare. Ke depan, kami menargetkan perluasan hingga mencapai 10.933 hektare,” ungkap Kapolda Kepri.

Selain itu, Kapolda Kepri juga menegaskan bahwa Polda Kepri akan terus menjembatani komunikasi antara kelompok tani, pemerintah daerah, BP Batam, dan sektor swasta untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi petani, seperti ketidakpastian status lahan dan sulitnya akses terhadap BBM subsidi untuk kebutuhan pertanian.

“Kami tidak hanya hadir saat panen, tetapi juga hadir untuk mendengar dan mencarikan jalan keluar atas persoalan-persoalan yang dihadapi petani,” tegasnya. (nando)