
AlurNews.com – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) XXXIII tingkat Kota Batam resmi dimulai dengan pelantikan 155 dewan hakim oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Minggu (20/4/2025) di Aula Engku Hamidah, Kantor Wali Kota Batam.
Pelantikan ini menjadi titik awal rangkaian MTQH tahun ini, yang tidak hanya berorientasi pada kompetisi, tetapi juga sebagai bagian dari syiar Islam serta pembinaan nilai-nilai religius di tengah masyarakat.
Amsakar mengapresiasi peran penting para dewan hakim dalam menyukseskan MTQ. Ia menyampaikan bahwa tugas mereka tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menyangkut tanggung jawab moral dan spiritual dalam menjaga marwah Al-Qur’an.
“Menjadi dewan hakim adalah amanah mulia. Penilaian harus dilakukan secara adil, objektif, dan profesional. Jangan ada keberpihakan,” tegasnya.
Ia juga berharap agar hasil penilaian bisa menjadi penyemangat bagi para peserta, bukan malah mematahkan semangat mereka dalam mencintai Al-Qur’an.
“Jangan sampai keputusan yang kurang adil meruntuhkan semangat anak-anak kita yang sedang tumbuh dalam kecintaan kepada Al-Qur’an,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa setiap keputusan harus bisa dipertanggungjawabkan, tidak hanya di hadapan peserta dan masyarakat, tetapi juga di hadapan Allah SWT.
Lebih lanjut, Amsakar menepis anggapan bahwa masyarakat kota, terutama di kawasan industri seperti Batam, cenderung menjauh dari nilai-nilai keagamaan. Amsakar menyebut antusiasme masyarakat dalam berbagai kegiatan keagamaan sebagai bukti kuat bahwa kehidupan spiritual di Batam justru tumbuh subur.
“Setiap kali ada tabligh akbar atau pembukaan MTQ, masyarakat selalu datang berbondong-bondong. Ini membuktikan bahwa spiritualitas tetap hidup di tengah dinamika kota industri,” ujarnya.
Tak hanya Islam, ia juga menyoroti kerukunan antarumat beragama di Batam yang menurutnya menjadi kekuatan dalam menjaga harmoni sosial. Perayaan hari-hari besar agama lain seperti Natal, Nyepi, dan Waisak juga dirayakan dengan semangat dan kebersamaan.
MTQ tingkat kota ini juga dipandang sebagai bagian dari upaya pembinaan generasi Qur’ani. Amsakar menyebut banyak rumah tahfiz dan lembaga keagamaan di Batam yang telah mencetak peserta-peserta unggulan hingga ke tingkat nasional.
“Banyak kafilah asal Batam yang mewakili Kepri di MTQ nasional. Ini bukti bahwa Al-Qur’an benar-benar mulai membumi di tengah masyarakat kita,” tambahnya.
Dengan semangat ini, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan MTQH XXXIII Kota Batam.
“Mari jadikan MTQ ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi momentum untuk memperkuat karakter, menumbuhkan semangat kebersamaan, dan menjadikan Batam sebagai kota yang madani serta dirahmati Allah SWT,” pungkasnya.
Ketua Panitia MTQH XXXIII Kota Batam, Jefridin Hamid, menyampaikan bahwa ajang ini akan berlangsung pada 24–30 April 2025 di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Batuaji.
“Jumlah peserta mencapai 574 orang dari 12 kafilah, sementara dewan hakim berjumlah 155 orang,” ujar Jefridin. (nando)