
AlurNews.com – Kota Batam ditargetkan jadi pusat ekosistem digital terintegrasi, dengan Nongsa Digital Park (NDP) sebagai pusatnya. Hal ini didasari pertumbuhan industri data center di Batam yang mencatat tren positif.
Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi di sektor data center mencapai angka Rp446,78 miliar.
“Tidak hanya mencatat rekor baru dalam investasi digital, tetapi Indonesia juga memperkuat posisinya sebagai gerbang infrastruktur digital di Asia Tenggara,” jelas Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Imam Soejoedi dalam kunjungannya ke Batam, Rabu (23/4/2025) kemarin.
Sepanjang tahun 2024, BKPM mencatat realisasi investasi sebesar Rp1.714,2 triliun, dan mengalami pertumbuhan sebesar 20,8% dan melampaui target sebesar 103,9% dari Rp1.650 triliun yang ditetapkan pemerintah di tahun sebelumnya.
Dari angka tersebut Kepulauan Riau mencatat realisasi sebesar Rp35,36 triliun, dengan kontribusi Kota Batam sebesar Rp25,47 triliun.
Khusus di Kepulauan Riau (Kepri), realisasi investasi tahun 2024 mencapai
Rp 35,36 triliun, dengan kontribusi Batam sebesar Rp 25,47 triliun. Sektor data center kemudian juga menyumbangkan realisasi sebesar Rp446,78 miliar sepanjang 2023-2024.
“Untuk sektor ini didominasi OMA dari Singapura, Hongkong, Amerika, Malaysia, dan India,” jelasnya.
Terpisah, President Director Indonesia & Timor Leste Schneider Electric, Martin Setiawan mengatakan, dalam sudut pandang pelaku industri data center, digitalisasi telah menjadi fondasi utama bagi pertumbuhan industri yang tangguh dan adaftip.
Para pelaku di industri data center menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor di pemerintahan, guba mendorong adopsi digital.
“Nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 130 miliar di 2025, hal ini mencerminkan potensi domestik yang besar. Di regional, Indonesia menyumbang sekitar 40% dari total ekonomi digital di Asia Tenggara,” jelasnya saat ditemui di kawasan Batam Center, Kamis (24/4/2025).
Dalam kolaborasi lintas sektor yang mendorong adopsi digital, pihaknya mendorong transformasi digital harus diwujudkan dalam bentuk solusi praktis yang juga relevan dengan kebutuhan industri.
Pihaknya menyebut, Schneider mencoba menghadirkan platform yang tidak hanya menampilkan sejumlah teknologi mutakhir, tetapi juga mendorong dialog dan kolaborasi untuk mempercepat adopsi teknologi secara strategis.
“Schneider Electric terus berkomitmen untuk mendukung pelaku industri dalam mencapai pertumbuhan yang terukur, kompetitif, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Irfan Widyasa menuturkan kedepan industri data center di Kota Batam akan mengalami penambahan investasi 18 data center yang akan segera beroperasi.
Menurutnya, industri data center merupakan fondasi dari ekosistem digital masa depan, dan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di sektor ini—terutama melalui pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan berdensitas tinggi
“Ada 9 data center yang beroperasi di KEK Nongsa Digital Park, nanti akan ada 4 yang masuk lagi. Sedangkan di luar KEK Nongsa, ada lima data center,” jelasnya. (Nando)