Industri Perakitan Komputer dan Komunikasi di Batam Mulai Terapkan Smart Factory Berbasis AI

AlurNews com – Industri produksi layanan teknologi dan komunikasi di Batam, Kepulauan Riau mulai menerapkan fasilitas manufaktur cerdas (smart factory) berbasis AI, dengan sistem otomatisasi tinggi.

Salah satunya yakni PT Pegatron Technology Indonesia, salah satu perusahaan teknologi asal China yang kini mengembangkan kecerdasan buatan dalam proses perakitan.

Selain terkait teknologi AI, otomatisasi tingkat tinggi, serta konektivitas 5G juga turut sebagai bagian dari strategi transformasi digital Pegatron secara global.

CEO of Pegatron Corporation, Gary Cheng mengatakan penerapan fasilitas manufaktur cerdas ini, mendukung revolusi industri 4.0. Pegatron bekerja sama dengan Telkomsel untuk menghadirkan solusi manufaktur pintar berbasis jaringan 5G.

Dalam kolaborasi yang dilakukan kedua perusahaan ini, Telkomsel Enterprise fokus melayani pelanggan B2B menyediakan solusi infrastruktur 5G Private Network Standalone (SA), untuk memastikan konektivitas yang andal dan aman di seluruh area produksi.

“Kolaborasi dengan Telkomsel sebagai fondasi penting dalam mewujudkan smart factory yang adaptif, terhubung, dan efisien. Dengan jaringan 5G yang andal dan dukungan infrastruktur digital dari Telkomsel, kami mempercepat proses transformasi digital dalam rantai produksi, sekaligus mendorong pertumbuhan industri berbasis teknologi tinggi di Indonesia,” jelasnya saat ditemui, Jumat (25/4/2025).

Selain itu, Telkomsel juga menyediakan hingga 1.200 kartu SIM untuk perangkat IoT yang terintegrasi dalam sistem, dan memungkinkan pemantauan kinerja mesin dan pengendalian proses produksi secara efisien dan real-time.

Gary melanjutkan peningkatan penggunaan AI di perusahaan, serta jaringan 5G dalam proses produksi menjadi lebih efisiensi baik dari segi biaya, maupun risiko gangguan (error).

“Mencapai 2028 itu kami terus mencoba meningkatan penggunaan 5G dan AI, jadi lebih efisiensi ke depannya. Karena kalau menggunakan banyak orang di saat produksi errornya memang lebih tinggi, biayanya juga lebih tinggi. Jadi kami mengefisiensikan melalui AI ini,” jelasnya.

Hadirnya fasilitas ini, dianggap mendukung tren positif sektor manufaktur Indonesia yang per Desember 2024.

Pertumbuhan sektor ini didorong oleh peningkatan output dan pesanan baru dari pasar domestik dan ekspor, dengan proyeksi pertumbuhan PDB sektor manufaktur sebesar 5,2% pada tahun 2025.

Dimana berdasarkan data Kementerian Perindustrian, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB nasional pada 2024 mencapai 18,98 persen.

“Pemerintah melalui program hilirisasi juga mendorong transformasi industri berbasis nilai tambah dan teknologi,” jelasnya.

Terpisah Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Setia Diarta yang juga ditemui di lokasi mengapresiasi langkah konkret Telkomsel dan Pegatron dalam menghadirkan teknologi 5G demi transformasi di sektor manufaktur.

“Pemerintah akan terus mendorong kemitraan serupa agar seluruh sektor industri, termasuk manufaktur, dapat memanfaatkan teknologi terkini secara optimal demi pertumbunan yang inklusif dan berkelanjutan.” ujarnya.

Komitmen jangka panjang perusahaan, dan strategi jangka panjang Pegatron mencakup Kecerdasan buatan, inovasi masa depan pekerjaan, daya saing bisnis, kemitraan strategis, dan restrukturisasi organisasi.

Pemerintah menganggap, selain meningkatkan daya saing manufaktur, investasi pada fasilitas ini huga menciptakan lapangan kerja, mendorong transfer teknologi, serta memperkuat posisi Indonesia dalam peta rantai pasok global.

“Sebagai salah satu perusahaan dengan jejak global di lebih dari 13 negara, Pegatron memiliki peran strategis dalam transformasi digital global, sekaligus menjadi katalisator utama dalam penciptaan ekosistem manufaktur yang tangguh, terhubung, dan berkelanjutan,” jelasnya. (Nando)