AlurNews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri menemukan ratusan merek beras di pasaran tak sesuai dengan label atau biasa disebut oplosan.
Bahkan, Kementan menyebut lebih dari 85 persen beras yang beredar di pasaran dan diklaim sebagai beras premium, ternyata hanya beras biasa dengan mutu di bawah standar premium.
Kabupaten Karimun, sebagai wilayah dan daerah dengan perdagangan aktif tentunya tak luput dari peredaran beras oplosan tersebut.
Dari pantuan di sejumlah swalayan, terdapat beberapa beras yang masuk daftar temuan Kementan seperti Wilmar Group dengan merek Sania, Fortune dan Siip yang masih beredar dan diperjual belikan.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Karimun, Sukrianto Jaya Putra mengaku pihaknya masih menunggu arahan lanjutan dari Pemerintah Provinsi Kepri.
“Kami sudah mendengar info soal temuan beras oplosoan ini. Namun sampai saat ini kami masih menunggu arahan dari Dinas Pertanian Pemprov Kepri mengenai tindaklanjutnya seperti apa,” ucapnya saat dihubungi, Kamis (17/7/2025).
Dikatakan dia, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat resmi terkait data merek beras bermasalah serta tindakan yang akan dilakukan terhadap temuan beras-beras oplosan itu.
“Data mengenai merek beras yang bermasalah belum kami terima, akan tetapi hal ini sudah kami kordinasikan dengan pihak provinsi. Apakah merek-merek beras itu ditarik atau larangan penjualannya,” ujarnya. (Andre)