AlurNews.com – Masih banyak orang percaya bahwa kulit berminyak sebaiknya tidak menggunakan pelembap karena khawatir wajah akan semakin mengilap atau menimbulkan jerawat. Padahal, menurut pakar dermatologi, anggapan ini keliru.
Dermatolog lulusan Universitas Indonesia dr Riris Asti Respati, Sp.DVE, menegaskan bahwa kulit berminyak tetap membutuhkan pelembap untuk menjaga kondisi kulit tetap sehat.
“Salah kaprah juga kalau misalnya orang kulit berminyak enggak boleh pakai pelembap. Tetap memang harus pakai,” ujar dr Riris dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Senin (21/7/2025), dikutip dari ANTARA.
Ia menjelaskan, produksi minyak berlebih pada wajah sering kali merupakan respons alami tubuh karena kulit kekurangan kelembapan. Ketika kulit terasa kering, tubuh justru memproduksi lebih banyak minyak untuk mengimbanginya.
Menurutnya, untuk mengetahui kecocokan suatu produk pelembap, sebaiknya dicoba terlebih dahulu karena tiap jenis kulit akan memberikan reaksi berbeda.
Tujuan utama penggunaan skincare, termasuk pelembap, adalah menjaga keseimbangan kondisi kulit agar tidak terlalu kering maupun terlalu berminyak.
Ia juga membantah anggapan bahwa penggunaan produk perawatan kulit, khususnya dari dokter, akan menimbulkan ketergantungan. Ia menyebut, perawatan kulit seharusnya dilihat sebagai rutinitas harian, seperti mandi atau menyikat gigi.
“Sebenarnya konsepnya adalah kulit itu harus dijaga. Bukan soal ketergantungan, tapi perawatan rutin,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia turut mengungkapkan bahwa masalah kulit yang paling umum dikeluhkan masyarakat Indonesia adalah flek hitam (dark spot) dan kerutan.
Untuk itu, ia menyarankan penggunaan skincare dasar dengan pendekatan one-on-one, yaitu pembersih (cleanser), pelembap, sunscreen, dan krim malam. Rangkaian sederhana ini sudah cukup untuk menjaga kesehatan kulit.
“Skincare itu seperti mandi. Tujuannya bukan supaya kulit jadi bagus lalu bisa berhenti pakai produk, tapi untuk merawat dan menjaga kondisi kulit sehari-hari,” kata dia. (red)


















