AlurNews.com – Nama Teguh Santosa kini turut diperhitungkan dalam bursa calon Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menjelang digelarnya “Kongres Persatuan” pada akhir Agustus 2025 di Jakarta.
Sosok yang dikenal aktif dalam organisasi kewartawanan ini dianggap sebagai figur yang tepat untuk mempersatukan PWI yang sempat terpecah.
Kongres mendatang diharapkan menjadi momentum rekonsiliasi setelah dua tahun organisasi tertua dan terbesar wartawan di Indonesia itu berada dalam konflik kepengurusan.
Kesepakatan damai antara dua kubu, Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang telah dicapai pada Juni lalu dengan dimediasi oleh Ketua Dewan Pers, Prof. Komaruddin Hidayat.
Menjelang pelaksanaan kongres, sejumlah nama mencuat sebagai kandidat ketua umum, termasuk Hendry Ch Bangun, Zulmansyah Sekedang, Atal S Depari (Ketua Umum PWI periode 2018–2023), dan Akhmad Munir (anggota Dewan Kehormatan kubu Zulmansyah). Nama Teguh Santosa pun belakangan ikut masuk dalam daftar kandidat yang dinilai potensial.
Teguh bukanlah wajah baru di tubuh PWI. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat periode 2013–2018 dan menjadi anggota Dewan Kehormatan PWI hingga 2020. Ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut setelah dipercaya memimpin Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).
Ketua Harian JMSI, Ari Rahman, mengatakan bahwa sejumlah pengurus dan anggota PWI di daerah mengharapkan sosok pemersatu yang bisa membawa PWI kembali ke marwah organisasinya.
“Teman-teman PWI di daerah baik pengurus maupun anggota membutuhkan sosok yang dapat mempersatukan pihak-pihak yang bertikai, dan mengembalikan marwah organisasi. Ini pesan yang kami terima dalam setiap komunikasi,” ujar Ari kepada wartawan di Batam, Rabu (30/7/2025).
Ia menambahkan, banyak yang menilai Teguh sebagai figur yang mampu menjawab tantangan tersebut, dan berharap ia bersedia maju sebagai calon ketua umum.
“Mereka menilai Bang Teguh sangat mampu, dan berharap Bang Teguh bersedia mencalonkan diri,” ujarnya.
Menurut Ari, Teguh dianggap sebagai “paket lengkap”. Selain berpengalaman di PWI, Teguh merupakan wartawan utama pemegang Press Card Number One (PCNO). Ia juga pernah dipercaya menjadi Ketua Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di NTB yang dinilai sebagai salah satu pelaksanaan HPN terbaik.
Soal posisinya di JMSI jika kelak terpilih sebagai Ketua Umum PWI, Ari menegaskan bahwa hal tersebut sudah dibahas dalam Munas JMSI bulan Juni lalu.
“Ada mekanisme yang sudah disiapkan. Yang penting sekarang ini kita bekerja sama untuk menyelamatkan PWI dan mengembalikan marwahnya. Yang pas, Bang Teguh untuk persatuan,” kata dia. (red)