Paska 14 Siswa Keracunan, Program MBG di SMPN 2 Karimun Dihentikan Sementara

Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura. (Foto: AlurNews)

AlurNews.com – Perintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau, menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi SMP Negeri 2 Karimun, Kabupaten Karimun paska insiden keracunan yang dialami 14 orang siswa pada, Kamis (25/9/2025) lalu.

Wakil Gubernur Kepri, Nyangnyang Haris Pratamura menyebut penghentian sementara berkaitan dengan evaluasi yang dilakukan Pemprov Kepri kepada dapur MBG yang menyalurkan makanan bagi siswa.

“Evaluasi akan dilakukan dahulu, sementara dihentikan. Kita ingin melihat sisi higienisnya, kesehatannya, lingkungannya,” jelas Nyangnyang saat ditemui di kawasan Batam Center, Senin (29/9/2025).

Saat ini pihaknya tengah meminta keterangan seluruh pihak, mulai dari Dinas Kesehatan, Sekolah, SPPG, hingga pelaksana di Dapur MBG.

Tidak hanya bagi Kabupaten Karimun, Pemprov Kepri juga akan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa sekolah, serta dapur MBG yang juga mengalami kendala seperti di kawasan Sei Tering, dan Tiban, Kota Batam.

“Kemarin itu ada sekitar tujuh sekolah bermasalah, tapi ini masih dalam investigasi. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi,” ujarnya.

Untuk program MBG, Nyangnyang menyebut telah berjalan di sekitar 75 sekolah, dari total target 126 sekolah di Kepulauan Riau. Pemerintah berkomitmen memperbaiki sistem agar manfaat program tetap dirasakan masyarakat tanpa menimbulkan masalah baru.

“Yang telang berjalan adalah sekitar 75, semuanya ada sekitar 126. Mudah-mudahan kita bisa berjalan semuanya,” jelasnya.

Sebanyak 14 orang siswa dari SMP Negeri 2 Karimun, dilarikan menuju Puskesmas Tanjung Balai, setelah mengalami sakit perut, mual, dan pusing. Diduga belasan siswa ini mengalami keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kapolres Karimun, Kapolres Karimun AKBP Robby Topan Manusiwa membenarkan peristiwa tersebut. Sebanyak 13 orang siswa saat ini telah dipulangkan, sementara satu siswa lainnya masih mendapat perawatan di Puskesmas Tanjung Balai.

“Kejadian sekitar pukul 10.50 WIB pagi tadi. Sebanyak 13 siswa sudah kembali, sementara satu siswa lainnya masih dirawat,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (25/9/2025).

AKBP Robby menuturkan, awal peristiwa ini diketahui oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Penanggung Jawab MBG SMPN 2 Karimun sekitar pukul 10.50 WIB.

Saat berkeliling, guru menemukan 4 orang siswa yang mengaku sakit perut, mual dan pusing selanjutnya keempat siswa tersebut dibawa ke UKS Sekolah untuk mendapat perawatan.

Kemudian, sekitar pukul 11.30 WIB sebanyak 10 siswa lainnya juga dilaporkan mengalami sakit serupa. Pihak guru kemudian melaporkan hal tersebut ke pihak SPPG, sembari membawa para siswa yang mengalami sakit ke fasilitas kesehatan.