PT Wika Mundur, BP Batam Tegaskan Proyek Terminal 2 Bandara Hang Nadim Tetap Lanjut

BP Batam lakukan pembahasan ulang skema kerja sama terkait proyek pembangunan Terminal 2 Bandara Hang Nadim Batam, Senin (10/11/2025). Foto: AlurNews.com

AlurNews.com – Badan Pengusahaan (BP) Batam menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim, meskipun PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menarik diri dari proyek pembangunan Terminal 2.

BP Batam kini tengah melakukan pembahasan ulang skema kerja sama dengan PT Bandara Internasional Batam (BIB) selaku mitra pengelola utama untuk memastikan proyek strategis nasional tersebut tidak terganggu.

Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menekankan bahwa langkah evaluasi yang dilakukan bukan sekadar menanggapi dinamika konsorsium, melainkan bagian dari upaya menjaga kepentingan negara dan kesinambungan investasi strategis di sektor transportasi udara.

“Pengembangan Bandara Hang Nadim merupakan proyek strategis yang dampaknya luas terhadap ekonomi regional. Karena itu, setiap perubahan dalam kerja sama harus dikaji secara hati-hati. Kami memastikan semua berjalan sesuai kontrak dan kepentingan negara tetap menjadi prioritas,” ujar Amsakar, Senin (10/11/2025).

Proyek Terminal 2 dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang melibatkan PT BIB, Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Angkasa Pura I.

Namun, dinamika internal salah satu anggota konsorsium menyebabkan perlunya penyesuaian teknis dalam implementasi proyek.

Amsakar menyebut BP Batam telah menugaskan Deputi Infrastruktur untuk mendalami aspek komersial, hukum, serta teknis dari kerja sama tersebut. Seluruh hasil evaluasi akan dilaporkan kepada pimpinan sebelum keputusan lanjut diambil.

Selain Terminal 2, perhatian publik juga tertuju pada Terminal Kargo Bandara Hang Nadim yang telah rampung dua tahun lalu. Menepis isu dugaan ketidaksesuaian bangunan, Amsakar menegaskan permasalahan yang ada lebih berkaitan dengan kelengkapan peralatan operasional.

“Bangunannya tidak ada masalah. Yang belum lengkap adalah beberapa perangkat pendukung seperti X-ray. Itu bersifat teknis dan bisa diselesaikan bila anggaran tersedia. Jadi bukan persoalan struktur,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa koordinasi internal konsorsium harus berjalan baik sebelum isu menyebar ke publik yang dapat menimbulkan persepsi keliru.

BP Batam menyatakan pembangunan Terminal 2 akan tetap dilanjutkan. Proyek ini ke depan diharapkan memperkuat daya saing Batam sebagai hub penerbangan internasional dan pusat pertumbuhan ekonomi kawasan barat Indonesia.

“Kami ingin percepatan pembangunan tetap sejalan dengan kualitas. Bandara Hang Nadim adalah wajah Batam. Kami berkomitmen agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat dan pelaku usaha,” jelasnya. (nando)