
AlurNews.com – Kota Batam kembali menjadi tuan rumah perhelatan akbar Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) atau National Quality & Productivity Convention (NQPC). Batam kembali dipercaya sebagai tuan rumah untuk keempat kalinya dalam perhelatan ini.
Digelar pada 24-28 November 2025 di Harmoni One Convention Center Batam, diperkirakan lebih dari 2.400 profesional dari berbagai perusahaan dan lembaga terkemuka nasional menghadiri kegiatan ini.
Ketua Penyelenggara TKMPN, Anang Yuliarto mengatakan para peserta berasal dari perusahaan multinasional, BUMN, perusahaan swasta, lembaga pemerintah, perguruan tinggi, sektor kesehatan, hingga organisasi nirlaba.
“Mereka akan mempresentasikan karya inovasi, keberhasilan peningkatan mutu, produktivitas, serta berbagai proyek perbaikan kinerja di bidang masing-masing,” jelasnya ditemui di Batam Center, Senin (24/11/2025).
Ketua Bidang Luar Negeri AMMPI, Damayanti menyebut TKMPN telah berlangsung selama 29 tahun sejak 1997. Meski banyak perusahaan menerapkan efisiensi, antusiasme terhadap forum ini tetap tinggi.
Hingga saat ini tercatat 2.450 peserta dari 222 perusahaan, terbagi dalam 649 tim yang akan bertanding dalam 21 stream presentasi, meliputi QEA (QCC, SS/QCI, QCP), 5R, QIC/Design Thinking, dan QSI.
“Penyelenggaraan kali keempat ini juga dianggap menguatkan posisi Batam sebagai kota industri dan kawasan ekonomi khusus dengan daya tarik strategis, termasuk letaknya yang berdekatan dengan Singapura,” ujarnya.
TKMPN XXIX 2025 juga akan menggelar Forum Manajemen dengan menghadirkan delapan praktisi berpengalaman. Forum ini diklaim sangat relevan bagi pimpinan perusahaan atau manajemen tingkat menengah dan atas.
TKMPN turut disebut mendukung program Pekan Peningkatan Produktivitas Nasional (P3N). Ia menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen melalui formulasi 8-4-2-2, yakni kontribusi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dari tenaga kerja sebesar 4%, modal sebesar 2%, dan inovasi sebesar 2%.
“Melalui forum seperti TKMPN, ekosistem mutu dan produktivitas dapat terus berkembang secara sinergis,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran lebih dari 2.400 peserta diperkirakan memicu peningkatan okupansi hotel selama lima hari penyelenggaraan. Dampak ekonomi juga akan dirasakan pelaku wisata, travel agent, UMKM, koperasi, hingga industri kreatif di Batam.
“Kami berharap peserta dapat menikmati keramahan masyarakat Batam dan secara tidak langsung menjadi duta promosi kota tersebut sebagai pusat perdagangan bebas dan kawasan industri yang strategis,” jelasnya. (Nando)
















