
AlurNews.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mulai menerapkan sistem penempatan jabatan berbasis potensi dan kompetensi ASN. Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura menegaskan bahwa era penempatan jabatan berdasarkan kedekatan dan feeling sudah berakhir.
“Kita tidak lagi dapat mengandalkan feeling atau kedekatan dalam penempatan jabatan. Kita harus bergerak menuju sistem yang berbasis kualifikasi, kompetensi, kinerja, serta integritas dan moralitas,” ucap Nyanyang saat membuka kegiatan Penilaian Potensi dan Kompetensi Melalui Profiling ASN (ProASN) di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Senin (24/11/2025), dikutip dari laman resmi Pemprov Kepri.
Menurutnya, ProASN menjadi instrumen penting dalam membangun manajemen talenta ASN yang profesional, objektif, dan transparan, sejalan dengan upaya transformasi pengelolaan SDM aparatur di Kepri.
Selama rentang 24 November–4 Desember 2025, sebanyak 1.080 ASN Pemprov Kepri mengikuti penilaian ProASN. Mereka terdiri dari 36 pejabat pimpinan tinggi, 196 administrator, 40 pejabat pengawas, 144 fungsional ahli madya, dan 664 fungsional ahli muda. Proses penilaian turut diawasi tim dari Kantor Regional XII BKN untuk memastikan mekanisme berjalan sesuai standar.
Wagub menyampaikan bahwa paradigma pengelolaan SDM pemerintah kini bergeser dari human resource management menuju human capital management, yang menempatkan ASN sebagai aset strategis yang harus dikembangkan secara berkelanjutan.
“Melalui ProASN ini akan dihasilkan data potensi dan kompetensi yang akurat dari seluruh peserta. Data ini menjadi peta jalan pengembangan karier dan penempatan jabatan di masa mendatang,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKD dan KORPRI Provinsi Kepri Yeny Trisia Isabella menjelaskan bahwa ASN dituntut adaptif terhadap perubahan zaman dan mampu memenuhi tuntutan jabatan. Penilaian berbasis sistem merit dinilai menjadi pondasi utama untuk memastikan pengelolaan ASN yang objektif dan akuntabel.
“Profiling ASN melalui ProASN ini merupakan salah satu program prioritas nasional untuk mempercepat pembangunan manajemen talenta ASN. Melalui kegiatan ini kita memetakan potensi dan kompetensi manajerial serta sosial kultural ASN secara sistematis,” ujar Yeny. (red)
















